1.
Cucumber / Mentimun
History :
Mentimun berasal dari Cina bagian tengah dan barat.
Mentimun juga ditemukan juga di India timur laut dan Myanmar.
Mentimun atau biasa disingkat dengan sebutan timun itu dapat tumbuh baik di
dataran rendah maupun dataran tinggi. Oleh karena itu didataran rendah orang
masih banyak bertanam timun, misalnya di Dramaga, dan ciomas (Bogor). Luas
penanaman timun di Indonesia berkisar 13.500-17.500 ha.
(source: https://ibutani.blogspot.co.id/2011/11/sejarah-dan-manfaat-mentimun.html)
Nutrient Content :
Jumlah Per 100
g
Kalori
(kcal) 15
Jumlah Lemak
0,1 g
Lemak jenuh
0 g
Lemak tak
jenuh ganda 0 g
Lemak tak
jenuh tunggal 0 g
Kolesterol 0
mg
Natrium 2 mg
Kalium 147
mg
Jumlah
Karbohidrat 3,6 g
Serat pangan
0,5 g
Gula 1,7 g
Protein 0,7
g
Vitamin A 105 IU Vitamin
C 2,8 mg
Kalsium 16 mg Zat
besi 0,3 mg
Vitamin D 0 IU Vitamin
B6 0 mg
Vitamin B12 0 µg Magnesium 13 mg
Mentimun alias timun dikenal memiliki banyak manfaat
lain selain sebagai lalapan dan bahan acar. Karena mentimun banyak mengandung
vitamin A, vitamin B, dan vitamin C. Karenanya, bisa pula digunakan sebagai
obat sariawan, merawat kulit dan wajah, melancarkan buang air seni, menurunkan
tekanan darah tinggi, obat jerawat, dan obat demam. Jadi, tidak salah kalau
banyak orang yang menyukainya
Buah mentimun berbentuk bulat panjang, tumbuh
bergantung, warnanya hijau dengan lari-larik putih kekuningan, setelah tua
warnanya kuning kotor, panjang 10–30 cm, bagian pangkal berbintil, banyak
mengandung cairan. Bijinya banyak, bentuknya lonjong meruncingi pipih.
2.
Salt / Garam
History :
Menurut
sejarah, garam diperkirakan ditemukan pertama kali di Danau Yungchen, China
pada 6000 tahun sebelum masehi. Dimana warga setempat memanen garam saat danau
tersebut mengering saat musim kemarau. Dan hingga saat itu China menjadi negara
yang sering melakukan perdagangan garam di dunia. Tetapi, hingga 800 tahun
sebelum masehi tidak ada yang dapat menuliskan secara jelas bagaimana proses
pembuatan garam. Proses pembuatan garam pertama kali ditulis pada zaman
Kerajaan Romawi.
Nutrient
Content :
Ukuran Porsi: 1
sdt.
per porsi
Kilojoule.
0 kj
Kalori.
0 kkal. Lemak.
0 g Lemak Jenuh.
0 g
Lemak tak Jenuh Ganda.
0 g
Lemak tak Jenuh Tunggal.
0 g
Kolesterol.
0 mg
Protein.
0 g
Karbohidrat.
0 g
Serat.
0 g
Gula.
0 g
Sodium.
2325 mg
Kalium.
0 mg
Function
:
Garam
memiliki kandungan utama iodium untuk mencegah berbagai penyakit seperti
gondok. Selain itu, garam juga mengandung natrium, magnesium, seng, dan mineral-mineral
lainnya. Garam sangat bagus untuk pencegahan penyakit gondok terutama untuk
anak-anak di bawah umur.Dalam olahan masakan, garam memegang peranan terpenting
dalam kunci cita rasa masakan. Hampir semua masakan menggunakan garam sebagai
penguat rasa dan pemberi rasa asin serta gurih. Garam juga berfungsi sebagai
pencegah tumbuhnya bakteri di masakan sehingga garam sering digunakan sebagai
sarana pembuatan bahan makanan kering misalnya ikan asin. Garam juga berfungsi
sebagai penghilang aroma amis dari ikan, ayam, dan sebagainya.
Characteristic
:
Natrium
klorida tidak mengubah warna lakmus merah menjadi biru atau lakmus biru menjadi
merah berarti larutannya bersifat netral. Di laboratorium garam dapur dapat
dibuat dari reaksi antara asam dan basa. Reaksi pembentukan garam dari asam dan
basa disebut Penetralana atau reaksi netralisasi Sifat-sifat garam
diantaranya sebagai berikut:
1.
Mempunyai rasa asin
2.
Dapat menghantarkan arus listrik
3.
Tidak mengubah warna kertas lakmus.
merah maupun biru
4.
Memiliki pH netral sekitar 7
5.
Terbentuk dari sisa asam dengan sisa
basa
6.
Senyawa yang terdiri dari unsur logam. dan non
logam, misalnya NaCI dimana natrium (Na)
termasuk logam dan clorida (CI) termasuk unsur non logam
3. Onion /
Bawang Bombay
History :
Istilah bawang bombay berasal ketika komoditas ini
pertama kali dibawa oleh pedagang-pedagang dari kota Bombay (sekarang disebut
Mumbay), India, ke Indonesia. Bawang bombay (allium ceva) termasuk herba
biennial yang dibudidayakan sebagai tanaman annual (semusim), kecuali
untuk produksi benih. Bawang bombay adalah sejenis bawang yang biasa digunakan
dalam memasak makanan di Indonesia, tidak hanya digunakan sebagai hiasan tapi
juga bagian dari masakan karena bentuknya yang besar dan tebal dagingnya.
Sumber
:
http://ilmusejarahbiologi.blogspot.co.id/2014/04/klasifikasi-tanaman-bawang-bombay.html)
Nutrient Content :
Jumlah Per
100 g
Kalori (kcal) 39
Jumlah Lemak 0,1 g
Lemak jenuh 0 g
Lemak tak jenuh ganda 0 g
Lemak tak jenuh tunggal 0 g
Kolesterol 0 mg
Natrium 4 mg
Kalium 146 mg
Jumlah Karbohidrat 9 g
Serat pangan 1,7 g
Gula 4,2 g
Protein 1,1 g
Vitamin A 2
IU Vitamin C 7,4 mg
Kalsium 23
mg Zat besi 0,2 mg
Vitamin D 0
IU Vitamin B6 0,1 mg
Vitamin B12 0
µg Magnesium 10 mg
Function :
Bawang bombay sebagai sayuran yang kaya akan nutrisi.
Dalam bawang bombay mengandung banyak zat yang dapat melawan kanker, mengontrol
kadar gula darah, mencegah terjadinya penggumpalan darah, memperlancar
pencernaan, mengurangi hipertensi, menjaga kesehatan otak, dan memperkuat
tulang dan jaringan pembuluh. Selain itu, bawang bombay juga berfungsi sebagai
antioksidan karena terdapat vitamin C di dalamnya.
Bawang bombay memiliki aroma
yang cukup kuat dan rasa yang manis. Bawang bombay memiliki beragam ukuran dari
yang kecil hingga yang besar. Namun yang sering Anda temui adalah yang memilki
ukuran sedang. Cara mengolah bawang bombay sama saja pada setiap ukurannya.
Untuk menjadikan onion ring tidak dianjurkan menggunakan bawang bombay yang
memiliki ukuran yang kecil karena akan menyulitkan ketika dipotong.
(source : http://www.kerjanya.net/faq/18072-bawang-bombay.html)
Characteristics :
Bawang
bombai yang sama bentuknya yakni bulat dan berlapis-lapis, ukurannya lebih
besar dibandingkan dengan jenis bawang yang lain. Jika dikupas, warnanya putih
kekuning-kuningan. (source :
http://bawangputihtunggal.blogspot.co.id/2012/06/kandungan-karakteristik-dan-manfaat.html)
0 komentar:
Posting Komentar