Senin, 24 September 2018

Ingridients 5

1. Tempe



Sejarah tempe

sejarah tempe tak bisa lepas dari bahan bakunya, kedelai. Menurut pakar tempe dari Universitas Gajah Mada, Mary Astuti dalam Bunga Rampai Tempe Indonesia, kata kedelai yang ditulis kadele dalam bahasa Jawa ditemukan dalam Serat Sri Tanjung (abad ke-12 atau 13). Selain dalam serat legenda kota Banyuwangi itu, kata kedelai juga dijumpai dalam Serat Centhini, yang ditulis oleh juru tulis keraton Surakarta, R Ng Ronggo Sutrasno pada 1814.

Pada jilid kedua Serat Centhini digambarkan perjalanan Cebolang dari Purbalingga menuju Mataram, kemudian singgah di rumah Ki Amongtrustha, yang menjamu makan malam dengan lauk bubuk dhele. Di Mataram, Cebolang diberitahu bahwa sesaji dalam kacar-kucur, yakni upacara persiapan menikahkan anak, terdapat kacang kawak (lama) dan kedelai kawak, beras kuning, bunga, dan uang logam.

Menurut naturalis Jerman, Rumphius, tanaman kedelai (de cadelie plant) dalam bahasa latin disebut phaseolus niger, kadele (Jawa), zwartee boontjes (Belanda), dan authau (Tiongkok). Hasil amatan Rumphius, orang Tionghoa tidak mengolah kedelai menjadi tempe. Tapi, mengolah biji kedelai hitam tersebut menjadi tepung, sebagai bahan tahu, dan laxa atau tautsjian, mie berbentuk pipih. Karena kacang dalam bahasa Tiongkok disebut duo (tao)/to, produk olahannya dinamai dengan awalan tau: tauchu (taoco), tau-hu (tahu), touya (toge), touzi (tauci), dan lain-lain.

Berdasarkan penelitian genetik, kedelai berasal dari Tiongkok, meski tidak ada keterangan apakah jenisnya kedelai hitam atau kuning. Menurut sejarawan Ong Hok Ham dalam “Tempe Sumbangan Jawa untuk Dunia,” Kompas, 1 Januari 2000, kacang kedelai sudah sejak 5.000 tahun lalu dikenal di Tiongkok.

Namun, Mary Astuti mempertanyakannya: jika berasal dari Tiongkok mengapa kedelai tidak pernah disebutkan dalam jenis-jenis komoditas yang diperdagangkan di Jawa. Musafir Tiongkok, Ma Huan yang mengunjungi Majapahit sekira abad ke-13, mencatat bahwa di Majapahit terdapat koro podang berwarna kuning, tanpa menjelaskan kegunaan kacang tersebut. Dia tidak membandikan kacang itu dengan kacang yang ada di negerinya, seperti halnya membandingkan suhu udara di Majapahit dengan di Tiongkok. Ini menunjukkan, kacang yang ditemui Ma Huan belum ada di negerinya.

“Diduga bahwa kedelai hitam sudah ditanam di Jawa sebelum China datang ke Tanah Jawa,” tulis Astuti. “Menurut anggapan orang Jawa zaman dulu kata dele berarti hitam. Ada kemungkinan kedelai hitam sudah ada di tanah Jawa sebelum orang Hindu datang dan kemungkinan dibawa orang Tamil.”

Penemuan tempe berhubungan erat dengan produksi tahu di Jawa, karena keduanya dibuat dari kacang kedelai. Tahu sendiri dibawa oleh orang Tiongkok ke Jawa, yang mungkin sudah ada sejak abad ke-l7. “Bukan hanya bahannya yang sama, akan tetapi mungkin juga secara langsung penemuan tempe berkaitan dengan produksi tahu,” tulis Ong.

“Tempe muncul dari kedelai buangan pabrik tahu yang kemudian dihinggapi kapang. Kemudian jadi tempe kedelai,” kata wartawan spesialis sejarah pangan, Andreas Maryoto. “Ini saya kaitkan karena tempe yang lain berasal dari limbah: tempe gembus dari limbah kacang, tempe bongkrek dari limbah kelapa. Bila kemudian tempe kedelai dari kedelai bukan limbah, mungkin itu upgrade saja,” sambungnya.

Ong kemudian mengaitkan perkembangan tempe dengan kepadatan penduduk, baik di Tiongkok maupun di Jawa. Kepadatan penduduk sejak berabad-abad telah mempengaruhi seni masak Tiongkok. Akibat kepadatan penduduk terjadi persaingan ruang antara manusia dan hewan yang memerlukan ladang-ladang rumput luas bagi hidupnya. Akibatnya, seni masak Tiongkok berkisar pada hewan peliharaan rumah seperti babi, ayam, bebek, dan sebagainya.

Keadaan itu tidak jauh berbeda dengan Jawa. Pekarangan menyediakan bahan baku makanan seperti ayam, kambing, sayur-sayuran, pohon kelapa, dan lain-lain. “Baru dalam abad ke-l9, menu hewani akhirnya berubah menjadi tempe. Ini akibat kenaikan jumlah penduduk yang amat tinggi pada abad ke-19, sehingga Pulau Jawa menjadi wilayah pertama yang sangat padat di Asia Tenggara,” tulis Ong.

Di sisi lain, lanjut Ong, meluasnya perkebunan kolonial membuat wilayah hutan menciut dan membuat para petani sebagai kulinya, mengurangi berburu, beternak maupun memancing. Dampaknya, menu makanan orang Jawa yang tanpa daging. Tanam paksa makin membuat bahan makanan seperti tempe menjadi sangat vital sebagai penyelamat kesehatan penduduk.

“Bisa dikatakan,” tulis Ong, “penemuan tempe adalah sumbangan Jawa pada seni masak dunia. Sayangnya, seperti halnya banyak penemuan makanan sebelum zaman paten, maka penemu tempe pun anonim,” lanjutnya.

Ditilik dari muasal katanya, menurut Astuti, tempe bukan berasal dari bahasa Tiongkok, tapi bahasa Jawa kuno, yakni tumpi, makanan berwarna putih yang dibuat dari tepung sagu, dan tempe berwarna putih. Kata tempe juga ditemukan dalam Serat Centhini jilid ketiga, yang menggambarkan perjalanan Cebolang dari candi Prambanan menuju Pajang, mampir di dusun Tembayat wilayah Kabupaten Klaten dan dijamu makan siang oleh Pangeran Bayat dengan lauk seadanya: “…brambang jae santen tempe … asem sambel lethokan …” sambel lethok dibuat dengan bahan dasar tempe yang telah mengalami fermentasi lanjut. Pada jilid 12 kedelai dan tempe disebut bersamaan: “…kadhele tempe srundengan…”

“Tempe berasal dari kata Nusantara tape, yang mengandung arti fermentasi, dan wadah besar tempat produk fermentasi disebut tempayan,” tulis Denys Lombard dalam Nusa Jawa Silang Budaya: Jaringan Asia.

Menurut Ong, dalam Encyclopaedia van Nederlandsch Indie (1922), tempe disebut sebagai “kue” yang terbuat dari kacang kedelai melalui proses peragian dan merupakan makanan kerakyatan (volk′s voedsel).

Disebut makanan kerakyatan, kata Maryoto, karena tempe diciptakan oleh rakyat, bukan istana. “Karena itu, muncul istilah ‘bangsa tempe’, sebagai bentuk stigmatisasi dari kalangan priyayi,” ujar Maryoto. “Sekarang tempe tidak lagi sebagai makanan rakyat,” Maryoto menambahkan. “Pamor tempe semakin terangkat ketika gairah kuliner meningkat, sehingga tempe manjadi makanan kita semua.”


Klasifikasi dari Jamur Tempe

Diklihat dari klasifikasi jamur tempe termasuk ke dalam spesies Rhizopus oryzae. Hal ini berdasarkan klasifikasi ilmiah nan dilakukan oleh para pakar Biologi. Klasifikasi ilmiah sendiri memiliki pengertian pengelompokan dan pengkategorian organisme, baik nan masih hayati maupun nan sudah punah.

Klasifikasi nan digunakan oleh para pakar saat ini berakar dari sistem Carolus Linnaeus nan mengelompokkan organisme berdasarkan kecenderungan sifat fisik. Tujuan klasifikasi ini ialah buat mempermudah mengenali, membandingkan, dan mempelajari organisme. Urutan klasifikasi organisme dari taraf terendah hingga taraf paling tinggi ialah spesies, genus, famili, ordo, calss, divisio (untuk tumbuhan) atau filum (untuk hewan), dan kingdom.

* Genus

Jamur tempe memiliki genus Rhizopus. Rhizopus ditemukan pada berbagai macam subtrat organik, termasuk buah, batang, sayuran, feses, sirup, jeli, roti , kacang, kulit, dan tembakau. Rhizopus tumbuh sebagai filamen, bercabang hifa, dan berkembang biak dengan membentuk spora aseksual dan seksual.

* Famili

Jamur tempe memiliki famili Mucoraceae. Mucoraceae memiliki talus nan tak bersegmentasi atau bercabang. Mucoraceae telang mengalami sejumlah perubahan dalam beberapa tahun terakhir dari nan disajikan sebegai bagian dari survei komprehensif.

* Ordo

Jamur tempe memiliki ordo Mucorales nan disebut juga cetakan pin. Klasifikasi Mucorales secara tradisional didasarkan pada morfologi, perkembangan, dan ekologi karakter. Ordo ini biasanya tumbuh dengan cepat dan hifa nan lebar kekurangan septa. Hifa tumbuh di sebagian besar dalam substrat.

Reproduksi aseksual pada ordo ini terjadi terus-menerus. Sedangkan reproduksi seksual terjadi ketika jantan dan betina merangsang pembentukan hifa spesifik nan disebut gametangia. Gametangia tumbuh membentuk zigot nan kemudian berkembang menjadi dinding sel. Mucorales tumbuh di substrat organik, seperti buah, tanah, dan kotoran.

* Class

Jamur tempe memiliki class Zygomycetes. Hifa Zygomycetes tak memiliki dinding silang antara sel nan satu dengan sel nan lain. Reproduksi seksual pada kelas ini terjadi ketika hifa kering sehingga membentuk spora nan disebut zygospores.

Sedangkan reproduksi aseksual biasanya dengan memproduksi spora nan tersebar di atas angin atau nan dibawa oleh hewan. Class ini sangat majemuk dan bisa ditemukan di seluruh global di llingkungan dan keadaan apa pun. Class ini membentuk miselium putih atau abu-abu pada roti. Sporangia nan berisi spora aseksual bisa mengembang. Sebagai sumber primer pembusukan makanan, jamur class ini memberikan akibat ekonomi nan luar biasa di beberapa wilayah di dunia.

* Divisio

Jamur tempe memiliki class Zygomycota. Zygomycota ialah cendawan nan memiliki hifa tak bersekat-sekat pada kondisi normal. Cendawan ini bersifat bersel inti banyak dan membentuk zigospora nan bersifat temporer. Sebagian besar anggota divisio ini hayati di bagian hewan atau tumbuhan nan sudah busuk, hayati di dalam tanah, atau hayati di darat.

Divisio ini berkembangbiak dengan dua cara, yaitu secara seksual (berkembangbiak dengan donasi gametangiogami) dan secara aseksual (berkembangbiak dengan membentuk spora tak berflagel). Zygomycota memiliki hifa senositik, yaitu hifa dengan banyak inti dan tak bersekat melintang. Dengan kata lain, hifanya berbentuk satu tabung dengan kandungan protoplast nan banyak inti.

* Kingdom

Jamur tempe memiliki kingdom Fungi. Fungi ialah tumbuhan tanpa daun atau klorofil, hayati dari bahan tumbuhan atau hewan lain, terdiri atas satu sel, bisa menyebabkan penyakit pada tumbuhan atau hewan, serta bisa membusukkan kayu atau makanan. Fungi sering disebut juga cendawan. Fungi sulit buat dikenali sebab pergiliran keturunannya berbeda. Fungi bisa berkembangbiak dengan cara seksual dan cara aseksual.

Perkembangbiakan fungi secara seksual terjadi jika dua hifa jamur nan berbeda melebur. Peleburan ini menghasilkan zigot nan akan tumbuh menjadi buah. Perkembangbiakan fungi secara aseksual terjadi dengan pembentukan spora, pembentukan hifa nan berfragmentasi, atau pembentukan tunas. Fungi hayati dengan menyerap zat organik dari lingkungannya. Berdasarkan cara memperoleh makanannya, fungi bersifat saprofit, parasit, dan mutual. Fungi hayati di lingkungan nan beragam.

Sebagian besar fungi hayati di loka nan lembap. Ada juga fungi nan hayati di lingkungan asam. Fungi bisa diklasifikasikan menjadi enam, yaitu Zygomycota, Ascomycota (hifa dibagi oleh dinding berpori melalui sitoplasma dan inti, berkembangbiak dengan reproduksi seksual dan aseksual), Basidiomycota (dua hifa membentuk miselium dikaryotic. Miselia berdiferensiasi menjadi struktur reproduksi nan disebut basidia nan membentuk basidiocarp.

Inti sel kemudian melebur dan mengalami meiosis, membuat spora dengan masing-masing satu initi. Spora nan berkecambah menghasilkan hifa baru), Deuteromycota, Mikoriza, dan Lumut Kerak.

Ciri-ciri fungi sama dengan ciri-ciri makhluk hidup, antara lain mirip jenis organisme tinggi bersel inti orisinil (terdapat membran sel berkromoson nan mengandung DNA), mirip hewan (memerlukan senyawa organik buat sumber energi dan tak memiliki kloroplas), serta mirip tumbuhan (memiliki dinding sel dan vakuola, bisa bereproduksi secara seksual atau secara aseksual, serta menghasilkan spora).

Demikianlah pembahasan mengenai klasifikasi jamur tempe. Semoga klarifikasi nan disampaikan dapat berguna dan bisa menambah pengetahuan pembaca seputar jamur tempe.



Cara membuat tempe

Alat dan Bahan Membuat Tempe :

Baskom
Saringan
Dandang
Kipas angin
Sotel kayu
Tampah
Kompor
Kacang Kedelai
Ragi tempe
Daun pisang/kantong plastik

Langkah-langkah Cara membuat tempe :

Cuci bersih semua peralatan terlebih dahulu. Keringkan.
Cuci bersih kacang kedelai.
Rendamlah kacang kedelai kurang lebih selama 13-18 jam.
Jika sudah lunak, kelupas kulitnya.
Bilas menggunakan air.
Rebus kembali biji kedelai yang sudah dibilas air tadi.
Tiriskan pada tampah. Kipasi menggunakan kipas angin hingga tidak terlalu panas.
Masukkan ragi tempe ke biji kedelai secara merata, aduk rata.
Masukkan biji kedelai yang sudah diberi ragi pada daun pisang atau kantong plastik. Untuk tebal tipisnya sesuai dengan selera anda.
Untuk mendapatkan tempe yang baik, waktu yang dibutuhkan untuk proses fermentasi adalah 2 hari dengan suhu kamar. Usahakan kacang kedelai anda sudah tertutupi jamurnya.


Macam - macam jenis tempe yang ada di Indonesia

Tempe kedelai

Tempe kedelai adalah tempe yang dibuat dari kacang kedelai yang difermentasikan dengan jamur Rhizopus Oligosporus. Yang dimaksud dengan jamur Rhizopus oligosporus adalah kapang dari filum Zygomycota yang sering digunakan dalam Pembuatan tempe dari proses fermentasi kacang kedelai, karena Rhizopus Oligosporus yang menghasilkan enzim fitase yang memecah fitat membuat komponen marko membuat kedelai dipecah menjadi komponen mikro sehingga tempe lebih mudah dicerna dan zat gizinya lebih mudah diserap tubuh.

Keunikan dari tempe kedelai

Tempe kedelai adalah tempe yang budah didapat dan harga yang terjangkau, dan sudah 18 negara di Eropa sudah memproduksi tempe kedelai.

Kandungan gizi yang ada pada tempe kedelai

Protein 20,8 gram, lemak 8,8 gram, serat 1,4 gram, kalsium 155 miligram, fosfor 326 miligram, zat besi 4 miligram, vitamin B1 0,19 miligram, karoten 34 mikrogram.
Tempe Benguk

Terbuat dari biji benguk yang berasal dari kacang koro, dan masih satu rumpun dengan kacang kapri dan kacang buncis. Besar biji benguk kira-kira seperti biji kopi atau kelereng dan lonjong dan agak pipih, dan juga berwarma keabu-abuan.

Keunikan dari tempe benguk

Biji benguk terdapat racun asam sianida, yang kandungan racun ini mudah dihilangkan dengan metode direndam dengan air selama 1 sampai 2 hari, sehingga racun biji benguk akan hilang dengan sendirinya.

Kandungan gizi yang terdapat pada biji benguk

Dari hasil penelitian laboratorium biji benguk mengadung gizi, 100 Gram kalori, 142 kkal, protein 11 gram, kabohidrat 20,4 gram, kalsium 42 miligram, fosfor 15 miligram, zat besi 2,6 miligram.

Tempe Kecipir

Tempe kecipir adalah tempe yang terbuat dari biji kecipir, kalau di sumatra tempe kecipir ini dikenal dengan kacang botol atau kacang belimbing, Di jawa barat kacang belimbing, sedangkan di bali dikenal dengna sebutan kelongkang. Tanaman kecipir termasuk golongan tanaman polong yang tumbuh merambat yang diketahui berasal dari indonesia bagian timur.

Keunikan dari Tempe Kecipir

Cara pengolahan dari tempe kecipir tidak jauh berbeda dengan cara pengolahan tempe kedelai, hanya saja karakteristik dari biji kecipir lebih keras di banding dengan tempe kedelai, dan juga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk merebusnya, kira-kira 20-30 menit atau sampai ia empuk.

Kandungan gizi yang dimiliki oleh tempe kecipir

Memiliki 405 KKal, Protein 32,80 gram, lemak 17 gram, dan kabohidrat 36,50 gram

Tempe Gembus

Tempe gembus adalah tempe yang dibuat dari sari tahu atau ampas tahu, yang biasanya digunakan untuk makanan sapi, Namun karena adanya faktor ekonomi yang mempengaruhi kebutuhan hidup dibudidayakanlah menjadi makanan. Ampas tahu ini diolah denga cara diberi ragi dan dibungkus plastik kecil-kecil, kemudian di diamkan selama semalam untuk proses terjadinya pertumbuha  jamur yang membuat warna tempe gembus menjadi keputihan.

Keunikan dari tempe gembus

Memiliki tekstur yang hampir menyerupai tempe kedelai dan yang tidak kalah pentingnya adalah memiliki cita rasa yang gurih,lezat,embuk dan pastinya akan terus memanjakan lidah anda.

Kandungan gizi dari tempe gembus

Memiliki Protein 12,95 gram, kabohidrat 11,05 gram, serat 4,2 gram, dan lemak 4,2 gram.

Tempe Lamtoro

Tempe Lamtoro terbuat dari biji lamtoro, tanaman lamtoro ini sering dugunakan dalam penghijauan tanaman untuk mencegah erosi. Tanaman lamtoro ini diketahui berasal dari Amerika Tropis dan tumbuan ini sudah hampir ratusan tahun diperkenalkan didaerah jawa untuk kepentingan pertanian dan kehutanan didaerah jawa.

Keunikan dari tempe lamtoro

Tempe lamtoro memiliki tekstur yang panjang dan memilki warna yang hijau sehingga bisa digunakan untuk penghijauan, kemudian ada rasa lemak dari kulit biji lamtoro.

Kandugan gizi yang dimiliki oleh tempe lamtoro

Memiliki lemak 2,5 gram, Protein 11 gram, kalori 142 KKal, Kabohidrat 20.4 gram, Kalsium 42 miligram, fosfor 15 miligram, zat besi 2,6 miligram.

Tempe kacang hijau dan kacang merah

Tidak seperti tempe lainnya yang dibuat dengan metode-metode tersendiri, namun lain halnya dengan tempe kacang merah dan kacang hijau yang jika dianalisa, pasti bisa dibuat tempe dengan metode yang hampi sama.

Keunikan dari tempe Kacang hijau dan kacang merah

Dapat menurunkan kolestrol dengan cepat.

Kanduangan gizi pada tempe kacang merah dan kacang hijau

Kacang hijau : protein 24%, kalsium 124 miligram, lemak 1,3%, serat 7,6 gram, fosfot 32 miligram.
Kacang merah : vitamin B5 0,8 miligram, folat 394 Mikrogram, kalsium 143 miligram, zat besi 8 miligram, magnesium 3 miligram.

https://greatphotoindonesia.blogspot.co.id/2015/12/macam-macam-jenis-tempe-yang-ada-di.html

Cara menyimpan tempe yang baik

Agar Tempe Lebih Awet

  • Saat membeli tempe, pilih tempe yang masih segar dan baru matang. Cirinya adalah tempe terasa hangat. Aroma kedelai masih tercium dan segar.

  • Perhatikan juga bagian serabut putih pada tempe, pastikan warnanya putih dan tidak kelabu atau hitam.
  • Hindari tempe yang berbau menyengat, berlendir dan serabutnya tidak lagi segar.Saat sudah sampai di rumah, Anda bisa memasukkan tempe dalam wadah kotak tertutup dan dimasukkan kulkas.
  • Jika tempe yang Anda beli masih panas atau hangat, angin-anginkan dulu hingga dingin, baru disimpan di dalam wadah kotak.
  • Sebaiknya biarkan tempe dalam keadaan utuh dan tidak perlu dipotong jika belum akan dimasak.
  • Tempe biasanya tahan 3 hari di dalam kulkas.



2. Labu Kuning





Labu Kuning ( Cucurbita Moschata ) 

Sejarah Labu kuning 

Labu kuning berasal dari Benua Amerika terutama di Negara Peru dan Meksiko. Banyak yang beranggapan bahwa Labu kuning ini berasal dari Indonesia, tapi hal tersebut tidak benar. Di Benua Amerika labu kuning menyebar ke setiap penjuru dunia, kini labu kuning banyak dijumpai di Negara-negara tropis seperti Filipina, Malaysia dan beberapa Negara tropis di Afrika seperti Karibia. Masyarakat Internasional mengenal Labu ini dengan sebutan Pumpkin atau Winter squash sedangkan di Indonesia sendiri sering disebut Waluh (Jawa). Tanaman labu kuning sudah dikenal dan dibudidayakan sejak bertahun-tahun sebelum masehi. Bahkan suku Bangsa Indian memanfaatkannya sebagai makanan utama. 

Klasifikasi Labu kuning 

Tanaman labu tumbuh merambat dengan daun yang besar dan berbulu. Ada lima spesies labu yang umum dikenal, yaitu Cucurbita maxima Duchenes, Cucurbita ficifolia Bouche, Cucurbita mixta, Cucurbita moschata Duchenes, dan Cucurbita pipo L. Kelima spesies cucurbita tersebut di Indonesia disebut labu kuning (waluh) karena mempunyai ciri-ciri yang hampir sama. Buah labu kuning berbentuk bulat pipih, lonjong, atau panjang dengan banyak alur (15-30 alur). Ukuran pertumbuhannya cepat sekali, mencapai 350 gram per hari, tanaman labu berbentuk semak yang tumbuh merambat ke atas. Buahnya besar dan warnanya hijau (buah yang masih muda), sedangkan yang lebih tua berwarna kuning orange sampai kuning kecokelatan. Daging buah tebalnya sekitar 3 cm dan rasanya agak manis. Bobot buah rata-rata 3-5 kg bahkan sampai 15 kg. Untuk labu ukuran besar, beratnya ada yang dapat mencapai 20 kg per buah. 

Kandungan Gizi Labu kuning 

Labu Kuning atau dengan nama ilmiah Cucurbita Moschata biasanya digunakan sebagai topeng atau pajangan di salah satu sudut pesta hallowen.selain dikenal sebagai bahan pangan, labu kuning biasa dimanfaatkan sebagai pelengkap dekorasi misalnya digunakan untuk wadah penghidang sajian. Daun labu kuning berfungsi sebagai sayur dan bijinya bermanfaat untuk dijadikan kuaci. Air buahnya berguna sebagai penawar racun binatang berbisa, sementara bijinya menjadi obat cacing pita. Kandungan gizi labu kuning adalah kaya akan vitamin A, B1 dan C, mineral, serta karbohidrat. Daging buahnya pun mengandung antiokisidan sebagai penangkal berbagai jenis kanker tapi sebaliknya labu ini sangat rendah akan kalori jadi untuk yang sedang melakukan diet tidak usah khawatir mengkonsumsinya. Dalam 100 gram labu kuning hanya mengandung 29 kalori saja sehingga cukup aman untuk dikonsumsi walaupun sudah dicampur dengan beberapa bhan penunjang seperti tepung terigu. Kandungan Gizi Tiap 100 gram Labu Kuning Segar: 
1. Kalori (kal) : 29 
2. Protein (g) : 1,1 
3. Lemak (g) : 0,3 
4. Karbohidrat (g) : 6,6 
5. Kalsium (mg) : 45 
6. Fosfor (mg) : 64 
7. Besi (mg) : 1,4 
8. Vitamin A (SI) : 180 
9. Vitamin B1 (mg) : 0,08 
10. Air (%) :9,1 
11. Vitamin C (mg) : 52 
12. BDD (bagian yang dapat dimakan(%)) : 77 

Cara Memilih dan Menyimpan Labu Kuning 

Perlu diperhatikan apabila kita akan membeli labu kuning yaitu yang sudah tua, semakin tua maka rasanya akan lebih manis terasa enak karena kandungan gulanya semakin meningkat. Ciri-ciri labu kuning yang sudah tua adalah kulitnya berwarna kecoklatan, keras dan tampak agak kering. Perlu diperhatikan bahwa kita jangan memilih labu yang cacat dan kulitnya bercak, terluka ataupun memar karena hal itu akan mengakibatkan proses pembusukan yang cepat sehingga akan mempengaruhi rasa labu tersebut. Labu kuning yang masih utuh bias disimpan dalam kondisu suhu ruangan, semakin lama disimpan di dalam suhu ruangan maka rasanaya akan semakin manis. Agar mutu warna dan gizi labu tidak berubah maka sebaiknya penyimpananya ditempat yang kering, gelap dan dengan sirkulasi udara yang baik karena intensitas cahaya bias berpengaruh buruk pada warna, rasa serta kandungan gizi labu kuning ini lain halnya dengan penyimpanan labu kuning yang sudah terbuka atau sudah dibelah, sebaiknya dibungkus menggunakan plastic yang kedap udara (cling wrap) dan disimpan dalam lemari es (penyimpanan tidak lebih dari hari untuk menghindari terjadinya pembusukan akibat suhu yang dingin) 

Pengolahan Labu Kuning 

Dengan ukuran yang besar tentunya pemanfaatan labu kuning tidak akan habis sekaligus, akan tetapi dapat diolah menjadi beberapa produk makanan. Memang pada umumnya labu kuning hanya diolah menjadi kolak dan dodol, akan tetapi dengan semakin berkembangnya ilmu dan teknologi maka labu kuning dapat diolah dengan berbagai variasi. Selain untuk memperbaiki mutu, pengolahan pada labu kuning dilakukan untuk meningkatkan daya jual. Berikut ini beberapa macam hasil olahan dari laabu kuning: 
· Bakpau labu kuning 
· Cake labu kuning gula palem 
· Cake labu kuning kukus 
· Es labu kuning 
· Kue mangkok labu kuning 
· Nogasari labu kuning 
· Puding labu kuning 
· Taco labu kuning 
· Talam isi labu kuning 
· Tar labu kuning 
· Roti tawar labu kuning 
· Roti isi keju labu kuning


Cara Penanaman labu kuning

Membudidayakan tanaman labu kuning boleh dibilang cukup mudah, baik pada saat penanaman maupun selama perawatan hingga masa panen. Mengingat tanaman yang satu ini praktis tidak membutuhkan perlakuan istimewa, disamping memiliki daya tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Untuk membudidayakan labu kuning, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Pembibitan

Pastikan benih tanaman memiliki kualitas yang baik. Untuk mendapatkan bibit yang berkualitas tersebut, dilakukan dengan cara ;

- Memilih buah labu kuning yang umurnya cukup tua.

- Buah labu tersebut selanjutnya dipotong melintang untuk diambil bijinya.

- Biji-biji tersebut kemudian dicuci bersih dan dikeringkan di bawah sinar matahari selama kurang lebih 3-4 hari.

- Setelah dijemur, kadar air benih akan mencapai sekitar 8 – 10 %.

Biji yang telah dijemur tersebut sudah bisa dimanfaatkan untuk benih. Namun, jika tidak ingin memanfaatkannya untuk benih secara langsung, atau ingin menyimpannya dalam waktu lama, biji atau benih tersebut harus dikemas dalam kertas atau lebih baik lagi menggunakan kemasan alumunium foil, karena memiliki sifat kedap udara. Penyimpanan akan lebih baik lagi jika udara yang terdapat dalam kemasan alumunium foil, dihisap keluar menggunakan alat penghisap seperti vacuum, agar kadar air benih awal dapat dipertahankan.

Benih yang terbungkus kemasan tersebut kemudian disimpan dalam stoples atau wadah yang telah diberi bahan desikan, seperti arang, silika gel, atau abu gosok. Menjadi lebih baik lagi jika penyimpanannya dilakukan di tempat yang memiliki suhu dan kelembaban yang dapat diatur (t= 18 ˚C; RH= 30 %).

2. Penanaman

Proses penanaman diawali dengan membuat lubang penanaman dengan diameter 25 cm dan kedalaman 20 cm. Setiap lubang tanam diberi 5 kg pupuk kandang atau kompos sebagai pupuk dasar. Pupuk tersebut dicampur dengan tanah galian sehingga membentuk gundukan kecil. Seminggu setelah gundukan tanah tersebut terbentuk, lakukan penanaman dengan membenamkan 2 biji benih labu. Benih atau biji labu yang ditanam tersebut selanjutnya ditaburi dengan abu sekam atau dapur, guna menghindari serangan hama bekicot serta cacing. Abu dapur dipakai sampai pertumbuhan tanaman mencapai tinggi 25 cm.

3. Pemeliharaan

Labu kuning yang terus tumbuh tersebut batangnya akan terus memanjang, demikian pula dengan cabangnya. Jika sulur dari batang dan cabang tersebut dibiarkan merambat di tanah, tanaman ini sebenarnya masih dapat berbuah, namun kuantitas dan kualitas buahnya tidak dapat maksimal. Karena itu dibutuhkan turus-turus dan para-para sebagai tempat merambat sulur batang dan cabang, serta tempat bergelayutnya buah-buah labu parang.

Sebagaimana telah disebutkan di atas, bahwa bobot labu parang berkisar antara 3-5 kg, maka para-para yang dibuat harus benar-benar kuat, sebab setiap tanaman dapat berproduksi hingga 10 buah. Untuk membuat para-para yang kuat, caranya dengan ;

- Melanjarkan potongan bambu berukuran 2 m. Bambu tersebut di tanam ke dalam tanah sedalam 0,5 meter dan sisanya digunakan untuk tiang para-para.

- Tinggi tiang para-para dibuat seukuran tinggi manusia atau 1,5 meter di atas permukaan tanah dengan tujuan untuk memudahkan pemeliharaan tanaman. Mengingat banyaknya buah dan beratnya buah labu kuning yang dihasilkan setiap tanaman, maka untuk satu batang tanaman dibutuhkan empat batang tiang dan satu turus.

Selama masa pemeliharaan, lakukan beberapa hal perawatan seperti ;

- Penyiangan

Penyiangan lahan tanam 2 – 3 kali, dari rumput-rumput liar. Penyiangan dapat dilakukan ketika tanaman berumur 10 hari, 3 minggu, serta 6 minggu. Pada waktu tanaman berumur 3 minggu dan 6 minggu, selain disiangi tanaman juga harus dibumbun.

- Pemupukan

Untuk pemupukan, tanaman labu kuning sebenarnya tidak membutuhkan pupuk lagi selama masa pemeliharaan. Tapi jika terus dibiarkan tumbuh dan berproduksi sampai lebih dari 6 bulan, maka agar produktifitasnya tetap tinggi, setiap 3 bulan sekali perlu diberi tambahan berupa pupuk kandang atau kompos sebanyak 5 kg untuk setiap tanaman.

4.Masa Panen

Tanaman labu kuning mulai dapat dipanen pada umur 50-60 hari setelah tanam. Panen dapat dilakukan terus-menerus dengan interval 2-3 kali per minggu. Buah labu yang sudah masak memiliki warna kuning dengan tangkai buah yang telah mengering. Cara memanen labu dilakukan dengan memotong tangkainya menggunakan pisau.



3. Serai/Lemongrass




Sejarah Serai

Tanaman Serai (Cymbopogon nardus) dipercayai berasal dari Selatan India atau Sri Lanka. Serai Wangi juga tumbuh liar di kebanyakan negara di Asia Tropika, Amerika dan Afrika.

Serai banyak digunakan dalam masakan melayu , indonesia dan thailand. antara masakan yang menggunakan serai ialah tomyam, rendang dan kerabu. selain daripada itu serai juga digunakan dalam rawatan aromaterapi. minyak pati yang diekstrak dari serai juga digunakan sebagai sabun.

Khasiat serai wangi tidak terkira. Ia mampu melegakan kesakitan otot, obat penyakit kulit , bertindak sebagai anti septik dan digunakan secara aktif dalam dunia perobatan dan pembersihan tradisional sejak turun temurun.

Minyak serai wangi juga digunakan dalam rawatan aroma terapi yang didapati berkesan menaikkan semangat dan mengembalikan kesegaran minda.

Bagi kebanyakan wanita dulu, selepas melahirkan anak, bidan biasanya memandikan mereka dengan air serai wangi. Ia bertujuan menghilangkan bau hanyir selepas bersalin, bau badan serta meningkatkan kesegaran badan.

Kegunaan serai :

Mengandung berbagai jenis minyak yang diperlukan tubuh badan manusia.

Ada beberapa campuran seperti citral, limonena dan methyl heptonen.

Haruman dan aroma yang terhasil daripada pokok serai ini sebenarnya disebabkan oleh limonena dan campuran citral yang terkandung di dalamnya.

Dua jenis bahan kimia lain daripada pokok serai yaitu campuran Cymbopogonol dan Cymbopogon.

Spesies lain digunakan dalam industri minyak wangi adalah Cymbopogon martini (disuling menjadi minyak palmarosa) dan Rumput Citronella (Cymbopogon winterianus Jowitt) dari mana minyak Citronella didapati.

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Sereh (Cymbopogon citratus)

Serai atau sereh adalah tumbuhan anggota suku rumput-rumputan yang dimanfaatkan sebagaibumbu dapur untuk mengharumkan makanan .Minyak serai adalah minyak atsiri yang diperoleh dengan jalan menyuling bagian atas tumbuhan tersebut. Minyak serai dapat digunakan sebagai pengusir (repelen) nyamuk, baik berupa tanaman ataupun berupa minyaknya.

http://sabunserai.blogspot.co.id/2007/10/asal-mula-tamanan-serai-dan-kasiatnya.html


JENIS-JENIS SERAI

Secara umum, sereh dibagi menjadi 2 jenis, yaitu sereh dapur (lemongrass) dan sereh wangi (sitronella). Keduanya memiliki aroma yang berbeda. Minyak sereh yang selama ini dikenal di Indonesia merupakan minyak sereh wangi (citronella oil) yang biasanya terdapat dalam komposisi minyak tawon dan minyak gandapura.

Minyak sereh wangi telah dikembangkan di Indonesia dan minyak atsirinya sudah diproduksi secara komersial dan termasuk komoditas ekspor. Sedangkan minyak sereh dapur (lemongrass oil) belum pernah diusahakan secara komersial. Dari segi komposisi kimianya, keduanya memiliki komponen utama yang berbeda. Sereh wangi kandungan utamanya adalah citronella, sedangkan sereh dapur adalah sitral.

Sereh dapur terbagi menjadi 2 varitas, yaitu sereh flexuosus(Cymbopogon Flexuosus) dan sereh citratus (Cymbopogon Citratus). Dalam dunia perdagangan minyak atsiri, minyak serehflexuosus disebut sebagai East Indian lemongrass oil (minyak sereh dapur India Timur). Sedangkan sereh citratus dikenal dengan West Indian lemongrass oil (minyak sereh dapur India Barat). Keduanya dapat tumbuh subur di Indonesia meskipun yang terbanyak adalah jenisWest Indian. Perbedaan yang sangat jelas dari keduanya terletak pada sifat-sifat minyak atsiri yang dihasilkan. Minyak sereh India Timur lebih berharga dari pada India Barat, terutama karena kandungan sitralnya yang lebih tinggi.

Klasifikasi Tanaman Sereh (Cymbopogon citratus)

kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Sub-Kingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisio : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisio / Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Classis / Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub-Classis :Commelinidae
Ordo / Bangsa : Poales
Familia / Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus / Marga : Cymbopogon
Species / Jenis: Cymbopogon citratus

Morfologi Tanaman Sereh (Cymbopogon citrus)

Akar

Tanaman sereh memiliki akar yang besar. Akarnya merupakan jenis akar serabut yang berimpang pendek

Batang

Batang tanaman sereh bergerombol dan berumbi, serta lunak dan berongga. Isi batangnya merupakan pelepah umbi untuk pucuk dan berwarna putih kekuningan. Tanaman sereh memiliki batang yang berwarna putih. Namun ada juga yang berwarna putih keunguan atau kemerahan. Selain itu, batang tanaman sereh juga bersifat kaku dan mudah patah. Batang tanaman ini tumbuh tegak lurus di atas tanah.

Daun

Daun tanaman sereh berwarna hijau dan tidak bertangkai. Daunnya kesat, panjang, dan runcing, hampir menyerupai daun lalang. Selain itu, daun tanaman ini memiliki bentuk seperti pita yang makin ke ujung makin runcing dan berbau citrus ketika daunnya diremas. Daunnya juga memiliki tepi yang kasar dan tajam. Tulang daun tanaman sereh tersusun sejajar. Letak daun pada batang tersebar. Panjang daunnya sekitar 50-100 cm, sedangkan lebarnya kira-kira 2 cm. Daging daun tipis, serta pada permukaan dan bagian bawah daunnya berbulu halus.
Bunga

Tanaman sereh jenis ini jarang sekali memiliki bunga. Kalaupun ada, pada umumnya bunganya tidak memiliki mahkota dan mengandung bulir.

Buah

Tanaman sereh jenis Cymbopogon citratus jarang sekali atau bahkan tidak memiliki buah.

Biji

Tanaman sereh jenis Cymbopogon citratus juga jarang sekali memiliki biji.

https://ridwancs97.wordpress.com/2013/04/08/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-sereh-cymbopogon-citratus/

Cara menanam Serai

Alat dan Bahan :

-Bibit serai atau sereh
-Pot/polybag
-Media tanam berupa tanah, pupuk kandang dan sekam padi.

Langkah-langkah menanam serai/sereh dalam pot :

Pertama, siapkan terlebih dahulu bibit serai berupa anakan serai yang dipisahkan dari tanaman induknya. Usahakan bibit tersebut masih memiliki bagian yang lengkap termasuk akar dan daun. Tapi jika anda menggunakan bibit berupa batang serai tanpa daun tidak masalah karena tanaman ini pada dasarnya sangat mudah tumbuh.

Selanjutnya, siapkan media tanam berupa campuran tanah, pupuk kandang, dan sekma padi dengan perbandingan sekitar 2 : 1 : 1.

Kemudian siapkan tempat tanamnya berupa pot (disarankan pot dari tanah karena kelembaban media tanam akan terjaga dengan baik), masukkan pecahan genteng ke bagian dasar pot. Lalu masukkan media tanam yang telah disiapkan ke dalam pot hingga terisi penuh.

Jika sudah siap, lakukan penanaman segera. Buatlah lubang tanam di tengah media tanam dengan kedalaman sekitar 5 cm-10 cm. Masukkan bibit serai kedalam lubang tanam dan timbun kembali lalu padatkan agar bibit serai berdiri tegak. Untuk satu pot tanam anda dapat menanam 3 hingga 5 bibit serai bergantung pada ukuran pot yang digunakan.

Apabila sudah selesai menanam, pot tanam tersebut dipindahkan ke tempat yang terbuka seperti pekarangan rumah agar tanaman serai terkena sinar matahari secara penuh sebab tanaman serai sangat menyukai sinar matahari.

Lakukan perawatan pada tanaman serai berupa penyiraman secara teratur sebanyak 2 kali sehari yaitu pada pagi hari dan sore hari, kecuali pada saat hujan anda tidak perlu melakukan penyiraman. Lakukan pula penyiangan pada gulma yang tumbuh di sekitar tanaman serai dalam pot agar nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh tanaman serai tidak berebut dengan gulma tersebut. Selain itu, agar tanaman serai tumbuh maksimal maka lakukan pemupukan setidaknya 2 bulan sekali.

Tanaman serai yang sudah mencapai umur 5 atau 6 bulan biasanya sudah tumbuh rimbun, sehingga anda sudah dapat melakukan pemanenan. Cara pemanenan dilakukan dengan cara membongkar media tanam, lalu keluarkan tanaman serainya. Bersihkan tanaman serai dari kotoran yang menempel. Pisahkan anakan serai dari tanman induk karena itu dapat dijadikan bibit kembali.

Selain cara diatas, anda juga dapat melakukan penanaman dengan menggunakan media air. Cara menanam serai dengan media air yaitu:

Ambil serai dan potong akar dan daunnya, sisakan bagian batang dan binggolnya saja dengan ukuran satu jengkal, kemudian siapkan wadah berupa toples atau yang lainnya lalu isi dengan air bersih. masukkan serai dalam air tersebut. Lalu letakan pada tempat yang terkena sinar matahari pagi. Agar terhindar dari mikroba pengganggu, lakukan pergantian air secara teratur.

Jika serai sudah berakar anda dapat memindah tanamkan serai ke pot tanam atau ke lahan langsung.

http://www.faunadanflora.com/cara-menanam-serai-dalam-pot-atau-polybag/

2 komentar:

 

Nur Hidayah Gemuis Template by Ipietoon Cute Blog Design