1. Tempe
Sejarah tempe
sejarah
tempe tak bisa lepas dari bahan bakunya, kedelai. Menurut pakar tempe
dari Universitas Gajah Mada, Mary Astuti dalam Bunga Rampai Tempe
Indonesia, kata kedelai yang ditulis kadele dalam bahasa Jawa ditemukan
dalam Serat Sri Tanjung (abad ke-12 atau 13). Selain dalam serat legenda
kota Banyuwangi itu, kata kedelai juga dijumpai dalam Serat Centhini,
yang ditulis oleh juru tulis keraton Surakarta, R Ng Ronggo Sutrasno
pada 1814.
Pada
jilid kedua Serat Centhini digambarkan perjalanan Cebolang dari
Purbalingga menuju Mataram, kemudian singgah di rumah Ki Amongtrustha,
yang menjamu makan malam dengan lauk bubuk dhele. Di Mataram, Cebolang
diberitahu bahwa sesaji dalam kacar-kucur, yakni upacara persiapan
menikahkan anak, terdapat kacang kawak (lama) dan kedelai kawak, beras
kuning, bunga, dan uang logam.
Menurut
naturalis Jerman, Rumphius, tanaman kedelai (de cadelie plant) dalam
bahasa latin disebut phaseolus niger, kadele (Jawa), zwartee boontjes
(Belanda), dan authau (Tiongkok). Hasil amatan Rumphius, orang Tionghoa
tidak mengolah kedelai menjadi tempe. Tapi, mengolah biji kedelai hitam
tersebut menjadi tepung, sebagai bahan tahu, dan laxa atau tautsjian,
mie berbentuk pipih. Karena kacang dalam bahasa Tiongkok disebut duo
(tao)/to, produk olahannya dinamai dengan awalan tau: tauchu (taoco),
tau-hu (tahu), touya (toge), touzi (tauci), dan lain-lain.
Berdasarkan
penelitian genetik, kedelai berasal dari Tiongkok, meski tidak ada
keterangan apakah jenisnya kedelai hitam atau kuning. Menurut sejarawan
Ong Hok Ham dalam “Tempe Sumbangan Jawa untuk Dunia,” Kompas, 1 Januari
2000, kacang kedelai sudah sejak 5.000 tahun lalu dikenal di Tiongkok.
Namun,
Mary Astuti mempertanyakannya: jika berasal dari Tiongkok mengapa
kedelai tidak pernah disebutkan dalam jenis-jenis komoditas yang
diperdagangkan di Jawa. Musafir Tiongkok, Ma Huan yang mengunjungi
Majapahit sekira abad ke-13, mencatat bahwa di Majapahit terdapat koro
podang berwarna kuning, tanpa menjelaskan kegunaan kacang tersebut. Dia
tidak membandikan kacang itu dengan kacang yang ada di negerinya,
seperti halnya membandingkan suhu udara di Majapahit dengan di Tiongkok.
Ini menunjukkan, kacang yang ditemui Ma Huan belum ada di negerinya.
“Diduga
bahwa kedelai hitam sudah ditanam di Jawa sebelum China datang ke Tanah
Jawa,” tulis Astuti. “Menurut anggapan orang Jawa zaman dulu kata dele
berarti hitam. Ada kemungkinan kedelai hitam sudah ada di tanah Jawa
sebelum orang Hindu datang dan kemungkinan dibawa orang Tamil.”
Penemuan
tempe berhubungan erat dengan produksi tahu di Jawa, karena keduanya
dibuat dari kacang kedelai. Tahu sendiri dibawa oleh orang Tiongkok ke
Jawa, yang mungkin sudah ada sejak abad ke-l7. “Bukan hanya bahannya
yang sama, akan tetapi mungkin juga secara langsung penemuan tempe
berkaitan dengan produksi tahu,” tulis Ong.
“Tempe
muncul dari kedelai buangan pabrik tahu yang kemudian dihinggapi
kapang. Kemudian jadi tempe kedelai,” kata wartawan spesialis sejarah
pangan, Andreas Maryoto. “Ini saya kaitkan karena tempe yang lain
berasal dari limbah: tempe gembus dari limbah kacang, tempe bongkrek
dari limbah kelapa. Bila kemudian tempe kedelai dari kedelai bukan
limbah, mungkin itu upgrade saja,” sambungnya.
Ong
kemudian mengaitkan perkembangan tempe dengan kepadatan penduduk, baik
di Tiongkok maupun di Jawa. Kepadatan penduduk sejak berabad-abad telah
mempengaruhi seni masak Tiongkok. Akibat kepadatan penduduk terjadi
persaingan ruang antara manusia dan hewan yang memerlukan ladang-ladang
rumput luas bagi hidupnya. Akibatnya, seni masak Tiongkok berkisar pada
hewan peliharaan rumah seperti babi, ayam, bebek, dan sebagainya.
Keadaan
itu tidak jauh berbeda dengan Jawa. Pekarangan menyediakan bahan baku
makanan seperti ayam, kambing, sayur-sayuran, pohon kelapa, dan
lain-lain. “Baru dalam abad ke-l9, menu hewani akhirnya berubah menjadi
tempe. Ini akibat kenaikan jumlah penduduk yang amat tinggi pada abad
ke-19, sehingga Pulau Jawa menjadi wilayah pertama yang sangat padat di
Asia Tenggara,” tulis Ong.
Di
sisi lain, lanjut Ong, meluasnya perkebunan kolonial membuat wilayah
hutan menciut dan membuat para petani sebagai kulinya, mengurangi
berburu, beternak maupun memancing. Dampaknya, menu makanan orang Jawa
yang tanpa daging. Tanam paksa makin membuat bahan makanan seperti tempe
menjadi sangat vital sebagai penyelamat kesehatan penduduk.
“Bisa
dikatakan,” tulis Ong, “penemuan tempe adalah sumbangan Jawa pada seni
masak dunia. Sayangnya, seperti halnya banyak penemuan makanan sebelum
zaman paten, maka penemu tempe pun anonim,” lanjutnya.
Ditilik
dari muasal katanya, menurut Astuti, tempe bukan berasal dari bahasa
Tiongkok, tapi bahasa Jawa kuno, yakni tumpi, makanan berwarna putih
yang dibuat dari tepung sagu, dan tempe berwarna putih. Kata tempe juga
ditemukan dalam Serat Centhini jilid ketiga, yang menggambarkan
perjalanan Cebolang dari candi Prambanan menuju Pajang, mampir di dusun
Tembayat wilayah Kabupaten Klaten dan dijamu makan siang oleh Pangeran
Bayat dengan lauk seadanya: “…brambang jae santen tempe … asem sambel
lethokan …” sambel lethok dibuat dengan bahan dasar tempe yang telah
mengalami fermentasi lanjut. Pada jilid 12 kedelai dan tempe disebut
bersamaan: “…kadhele tempe srundengan…”
“Tempe
berasal dari kata Nusantara tape, yang mengandung arti fermentasi, dan
wadah besar tempat produk fermentasi disebut tempayan,” tulis Denys
Lombard dalam Nusa Jawa Silang Budaya: Jaringan Asia.
Menurut
Ong, dalam Encyclopaedia van Nederlandsch Indie (1922), tempe disebut
sebagai “kue” yang terbuat dari kacang kedelai melalui proses peragian
dan merupakan makanan kerakyatan (volk′s voedsel).
Disebut
makanan kerakyatan, kata Maryoto, karena tempe diciptakan oleh rakyat,
bukan istana. “Karena itu, muncul istilah ‘bangsa tempe’, sebagai bentuk
stigmatisasi dari kalangan priyayi,” ujar Maryoto. “Sekarang tempe
tidak lagi sebagai makanan rakyat,” Maryoto menambahkan. “Pamor tempe
semakin terangkat ketika gairah kuliner meningkat, sehingga tempe
manjadi makanan kita semua.”
Klasifikasi dari Jamur Tempe
Diklihat
dari klasifikasi jamur tempe termasuk ke dalam spesies Rhizopus oryzae.
Hal ini berdasarkan klasifikasi ilmiah nan dilakukan oleh para pakar
Biologi. Klasifikasi ilmiah sendiri memiliki pengertian pengelompokan
dan pengkategorian organisme, baik nan masih hayati maupun nan sudah
punah.
Klasifikasi
nan digunakan oleh para pakar saat ini berakar dari sistem Carolus
Linnaeus nan mengelompokkan organisme berdasarkan kecenderungan sifat
fisik. Tujuan klasifikasi ini ialah buat mempermudah mengenali,
membandingkan, dan mempelajari organisme. Urutan klasifikasi organisme
dari taraf terendah hingga taraf paling tinggi ialah spesies, genus,
famili, ordo, calss, divisio (untuk tumbuhan) atau filum (untuk hewan),
dan kingdom.
* Genus
Jamur
tempe memiliki genus Rhizopus. Rhizopus ditemukan pada berbagai macam
subtrat organik, termasuk buah, batang, sayuran, feses, sirup, jeli,
roti , kacang, kulit, dan tembakau. Rhizopus tumbuh sebagai filamen,
bercabang hifa, dan berkembang biak dengan membentuk spora aseksual dan
seksual.
* Famili
Jamur
tempe memiliki famili Mucoraceae. Mucoraceae memiliki talus nan tak
bersegmentasi atau bercabang. Mucoraceae telang mengalami sejumlah
perubahan dalam beberapa tahun terakhir dari nan disajikan sebegai
bagian dari survei komprehensif.
* Ordo
Jamur
tempe memiliki ordo Mucorales nan disebut juga cetakan pin. Klasifikasi
Mucorales secara tradisional didasarkan pada morfologi, perkembangan,
dan ekologi karakter. Ordo ini biasanya tumbuh dengan cepat dan hifa nan
lebar kekurangan septa. Hifa tumbuh di sebagian besar dalam substrat.
Reproduksi
aseksual pada ordo ini terjadi terus-menerus. Sedangkan reproduksi
seksual terjadi ketika jantan dan betina merangsang pembentukan hifa
spesifik nan disebut gametangia. Gametangia tumbuh membentuk zigot nan
kemudian berkembang menjadi dinding sel. Mucorales tumbuh di substrat
organik, seperti buah, tanah, dan kotoran.
* Class
Jamur
tempe memiliki class Zygomycetes. Hifa Zygomycetes tak memiliki dinding
silang antara sel nan satu dengan sel nan lain. Reproduksi seksual pada
kelas ini terjadi ketika hifa kering sehingga membentuk spora nan
disebut zygospores.
Sedangkan
reproduksi aseksual biasanya dengan memproduksi spora nan tersebar di
atas angin atau nan dibawa oleh hewan. Class ini sangat majemuk dan bisa
ditemukan di seluruh global di llingkungan dan keadaan apa pun. Class
ini membentuk miselium putih atau abu-abu pada roti. Sporangia nan
berisi spora aseksual bisa mengembang. Sebagai sumber primer pembusukan
makanan, jamur class ini memberikan akibat ekonomi nan luar biasa di
beberapa wilayah di dunia.
* Divisio
Jamur
tempe memiliki class Zygomycota. Zygomycota ialah cendawan nan memiliki
hifa tak bersekat-sekat pada kondisi normal. Cendawan ini bersifat
bersel inti banyak dan membentuk zigospora nan bersifat temporer.
Sebagian besar anggota divisio ini hayati di bagian hewan atau tumbuhan
nan sudah busuk, hayati di dalam tanah, atau hayati di darat.
Divisio
ini berkembangbiak dengan dua cara, yaitu secara seksual
(berkembangbiak dengan donasi gametangiogami) dan secara aseksual
(berkembangbiak dengan membentuk spora tak berflagel). Zygomycota
memiliki hifa senositik, yaitu hifa dengan banyak inti dan tak bersekat
melintang. Dengan kata lain, hifanya berbentuk satu tabung dengan
kandungan protoplast nan banyak inti.
* Kingdom
Jamur
tempe memiliki kingdom Fungi. Fungi ialah tumbuhan tanpa daun atau
klorofil, hayati dari bahan tumbuhan atau hewan lain, terdiri atas satu
sel, bisa menyebabkan penyakit pada tumbuhan atau hewan, serta bisa
membusukkan kayu atau makanan. Fungi sering disebut juga cendawan. Fungi
sulit buat dikenali sebab pergiliran keturunannya berbeda. Fungi bisa
berkembangbiak dengan cara seksual dan cara aseksual.
Perkembangbiakan
fungi secara seksual terjadi jika dua hifa jamur nan berbeda melebur.
Peleburan ini menghasilkan zigot nan akan tumbuh menjadi buah.
Perkembangbiakan fungi secara aseksual terjadi dengan pembentukan spora,
pembentukan hifa nan berfragmentasi, atau pembentukan tunas. Fungi
hayati dengan menyerap zat organik dari lingkungannya. Berdasarkan cara
memperoleh makanannya, fungi bersifat saprofit, parasit, dan mutual.
Fungi hayati di lingkungan nan beragam.
Sebagian
besar fungi hayati di loka nan lembap. Ada juga fungi nan hayati di
lingkungan asam. Fungi bisa diklasifikasikan menjadi enam, yaitu
Zygomycota, Ascomycota (hifa dibagi oleh dinding berpori melalui
sitoplasma dan inti, berkembangbiak dengan reproduksi seksual dan
aseksual), Basidiomycota (dua hifa membentuk miselium dikaryotic.
Miselia berdiferensiasi menjadi struktur reproduksi nan disebut basidia
nan membentuk basidiocarp.
Inti
sel kemudian melebur dan mengalami meiosis, membuat spora dengan
masing-masing satu initi. Spora nan berkecambah menghasilkan hifa baru),
Deuteromycota, Mikoriza, dan Lumut Kerak.
Ciri-ciri
fungi sama dengan ciri-ciri makhluk hidup, antara lain mirip jenis
organisme tinggi bersel inti orisinil (terdapat membran sel berkromoson
nan mengandung DNA), mirip hewan (memerlukan senyawa organik buat sumber
energi dan tak memiliki kloroplas), serta mirip tumbuhan (memiliki
dinding sel dan vakuola, bisa bereproduksi secara seksual atau secara
aseksual, serta menghasilkan spora).
Demikianlah
pembahasan mengenai klasifikasi jamur tempe. Semoga klarifikasi nan
disampaikan dapat berguna dan bisa menambah pengetahuan pembaca seputar
jamur tempe.
Cara membuat tempe
Alat dan Bahan Membuat Tempe :
Baskom
Saringan
Dandang
Kipas angin
Sotel kayu
Tampah
Kompor
Kacang Kedelai
Ragi tempe
Daun pisang/kantong plastik
Langkah-langkah Cara membuat tempe :
Cuci bersih semua peralatan terlebih dahulu. Keringkan.
Cuci bersih kacang kedelai.
Rendamlah kacang kedelai kurang lebih selama 13-18 jam.
Jika sudah lunak, kelupas kulitnya.
Bilas menggunakan air.
Rebus kembali biji kedelai yang sudah dibilas air tadi.
Tiriskan pada tampah. Kipasi menggunakan kipas angin hingga tidak terlalu panas.
Masukkan ragi tempe ke biji kedelai secara merata, aduk rata.
Masukkan
biji kedelai yang sudah diberi ragi pada daun pisang atau kantong
plastik. Untuk tebal tipisnya sesuai dengan selera anda.
Untuk
mendapatkan tempe yang baik, waktu yang dibutuhkan untuk proses
fermentasi adalah 2 hari dengan suhu kamar. Usahakan kacang kedelai anda
sudah tertutupi jamurnya.
Macam - macam jenis tempe yang ada di Indonesia
Tempe kedelai
Tempe
kedelai adalah tempe yang dibuat dari kacang kedelai yang
difermentasikan dengan jamur Rhizopus Oligosporus. Yang dimaksud dengan
jamur Rhizopus oligosporus adalah kapang dari filum Zygomycota yang
sering digunakan dalam Pembuatan tempe dari proses fermentasi kacang
kedelai, karena Rhizopus Oligosporus yang menghasilkan enzim fitase yang
memecah fitat membuat komponen marko membuat kedelai dipecah menjadi
komponen mikro sehingga tempe lebih mudah dicerna dan zat gizinya lebih
mudah diserap tubuh.
Keunikan dari tempe kedelai
Tempe
kedelai adalah tempe yang budah didapat dan harga yang terjangkau, dan
sudah 18 negara di Eropa sudah memproduksi tempe kedelai.
Kandungan gizi yang ada pada tempe kedelai
Protein
20,8 gram, lemak 8,8 gram, serat 1,4 gram, kalsium 155 miligram, fosfor
326 miligram, zat besi 4 miligram, vitamin B1 0,19 miligram, karoten 34
mikrogram.
Tempe Benguk
Terbuat
dari biji benguk yang berasal dari kacang koro, dan masih satu rumpun
dengan kacang kapri dan kacang buncis. Besar biji benguk kira-kira
seperti biji kopi atau kelereng dan lonjong dan agak pipih, dan juga
berwarma keabu-abuan.
Keunikan dari tempe benguk
Biji
benguk terdapat racun asam sianida, yang kandungan racun ini mudah
dihilangkan dengan metode direndam dengan air selama 1 sampai 2 hari,
sehingga racun biji benguk akan hilang dengan sendirinya.
Kandungan gizi yang terdapat pada biji benguk
Dari
hasil penelitian laboratorium biji benguk mengadung gizi, 100 Gram
kalori, 142 kkal, protein 11 gram, kabohidrat 20,4 gram, kalsium 42
miligram, fosfor 15 miligram, zat besi 2,6 miligram.
Tempe Kecipir
Tempe
kecipir adalah tempe yang terbuat dari biji kecipir, kalau di sumatra
tempe kecipir ini dikenal dengan kacang botol atau kacang belimbing, Di
jawa barat kacang belimbing, sedangkan di bali dikenal dengna sebutan
kelongkang. Tanaman kecipir termasuk golongan tanaman polong yang tumbuh
merambat yang diketahui berasal dari indonesia bagian timur.
Keunikan dari Tempe Kecipir
Cara
pengolahan dari tempe kecipir tidak jauh berbeda dengan cara pengolahan
tempe kedelai, hanya saja karakteristik dari biji kecipir lebih keras
di banding dengan tempe kedelai, dan juga membutuhkan waktu yang lebih
lama untuk merebusnya, kira-kira 20-30 menit atau sampai ia empuk.
Kandungan gizi yang dimiliki oleh tempe kecipir
Memiliki 405 KKal, Protein 32,80 gram, lemak 17 gram, dan kabohidrat 36,50 gram
Tempe Gembus
Tempe
gembus adalah tempe yang dibuat dari sari tahu atau ampas tahu, yang
biasanya digunakan untuk makanan sapi, Namun karena adanya faktor
ekonomi yang mempengaruhi kebutuhan hidup dibudidayakanlah menjadi
makanan. Ampas tahu ini diolah denga cara diberi ragi dan dibungkus
plastik kecil-kecil, kemudian di diamkan selama semalam untuk proses
terjadinya pertumbuha jamur yang membuat warna tempe gembus menjadi
keputihan.
Keunikan dari tempe gembus
Memiliki
tekstur yang hampir menyerupai tempe kedelai dan yang tidak kalah
pentingnya adalah memiliki cita rasa yang gurih,lezat,embuk dan pastinya
akan terus memanjakan lidah anda.
Kandungan gizi dari tempe gembus
Memiliki Protein 12,95 gram, kabohidrat 11,05 gram, serat 4,2 gram, dan lemak 4,2 gram.
Tempe Lamtoro
Tempe
Lamtoro terbuat dari biji lamtoro, tanaman lamtoro ini sering dugunakan
dalam penghijauan tanaman untuk mencegah erosi. Tanaman lamtoro ini
diketahui berasal dari Amerika Tropis dan tumbuan ini sudah hampir
ratusan tahun diperkenalkan didaerah jawa untuk kepentingan pertanian
dan kehutanan didaerah jawa.
Keunikan dari tempe lamtoro
Tempe
lamtoro memiliki tekstur yang panjang dan memilki warna yang hijau
sehingga bisa digunakan untuk penghijauan, kemudian ada rasa lemak dari
kulit biji lamtoro.
Kandugan gizi yang dimiliki oleh tempe lamtoro
Memiliki
lemak 2,5 gram, Protein 11 gram, kalori 142 KKal, Kabohidrat 20.4 gram,
Kalsium 42 miligram, fosfor 15 miligram, zat besi 2,6 miligram.
Tempe kacang hijau dan kacang merah
Tidak
seperti tempe lainnya yang dibuat dengan metode-metode tersendiri,
namun lain halnya dengan tempe kacang merah dan kacang hijau yang jika
dianalisa, pasti bisa dibuat tempe dengan metode yang hampi sama.
Keunikan dari tempe Kacang hijau dan kacang merah
Dapat menurunkan kolestrol dengan cepat.
Kanduangan gizi pada tempe kacang merah dan kacang hijau
Kacang hijau : protein 24%, kalsium 124 miligram, lemak 1,3%, serat 7,6 gram, fosfot 32 miligram.
Kacang merah : vitamin B5 0,8 miligram, folat 394 Mikrogram, kalsium 143 miligram, zat besi 8 miligram, magnesium 3 miligram.
https://greatphotoindonesia.blogspot.co.id/2015/12/macam-macam-jenis-tempe-yang-ada-di.html
Cara menyimpan tempe yang baik
Agar Tempe Lebih Awet
- Saat membeli tempe, pilih tempe yang
masih segar dan baru matang. Cirinya adalah tempe terasa hangat. Aroma
kedelai masih tercium dan segar.
- Perhatikan juga bagian serabut putih pada tempe, pastikan warnanya putih dan tidak kelabu atau hitam.
- Hindari tempe yang berbau menyengat,
berlendir dan serabutnya tidak lagi segar.Saat sudah sampai di rumah,
Anda bisa memasukkan tempe dalam wadah kotak tertutup dan dimasukkan
kulkas.
- Jika tempe yang Anda beli masih panas atau hangat, angin-anginkan dulu hingga dingin, baru disimpan di dalam wadah kotak.
- Sebaiknya biarkan tempe dalam keadaan utuh dan tidak perlu dipotong jika belum akan dimasak.
- Tempe biasanya tahan 3 hari di dalam kulkas.
2. Labu Kuning
Labu Kuning ( Cucurbita Moschata )
Sejarah Labu kuning
Labu kuning berasal dari Benua Amerika
terutama di Negara Peru dan Meksiko. Banyak yang beranggapan bahwa Labu
kuning ini berasal dari Indonesia, tapi hal tersebut tidak benar. Di
Benua Amerika labu kuning menyebar ke setiap penjuru dunia, kini labu
kuning banyak dijumpai di Negara-negara tropis seperti Filipina,
Malaysia dan beberapa Negara tropis di Afrika seperti Karibia.
Masyarakat Internasional mengenal Labu ini dengan sebutan Pumpkin atau
Winter squash sedangkan di Indonesia sendiri sering disebut Waluh
(Jawa). Tanaman labu kuning sudah dikenal dan dibudidayakan sejak
bertahun-tahun sebelum masehi. Bahkan suku Bangsa Indian memanfaatkannya
sebagai makanan utama.
Klasifikasi Labu kuning
Tanaman labu tumbuh merambat dengan daun
yang besar dan berbulu. Ada lima spesies labu yang umum dikenal, yaitu
Cucurbita maxima Duchenes, Cucurbita ficifolia Bouche, Cucurbita mixta,
Cucurbita moschata Duchenes, dan Cucurbita pipo L. Kelima spesies
cucurbita tersebut di Indonesia disebut labu kuning (waluh) karena
mempunyai ciri-ciri yang hampir sama. Buah labu kuning berbentuk bulat
pipih, lonjong, atau panjang dengan banyak alur (15-30 alur). Ukuran
pertumbuhannya cepat sekali, mencapai 350 gram per hari, tanaman labu
berbentuk semak yang tumbuh merambat ke atas. Buahnya besar dan warnanya
hijau (buah yang masih muda), sedangkan yang lebih tua berwarna kuning
orange sampai kuning kecokelatan. Daging buah tebalnya sekitar 3 cm dan
rasanya agak manis. Bobot buah rata-rata 3-5 kg bahkan sampai 15 kg.
Untuk labu ukuran besar, beratnya ada yang dapat mencapai 20 kg per
buah.
Kandungan Gizi Labu kuning
Labu Kuning atau dengan nama ilmiah
Cucurbita Moschata biasanya digunakan sebagai topeng atau pajangan di
salah satu sudut pesta hallowen.selain dikenal sebagai bahan pangan,
labu kuning biasa dimanfaatkan sebagai pelengkap dekorasi misalnya
digunakan untuk wadah penghidang sajian. Daun labu kuning berfungsi
sebagai sayur dan bijinya bermanfaat untuk dijadikan kuaci. Air buahnya
berguna sebagai penawar racun binatang berbisa, sementara bijinya
menjadi obat cacing pita. Kandungan gizi labu kuning adalah kaya akan
vitamin A, B1 dan C, mineral, serta karbohidrat. Daging buahnya pun
mengandung antiokisidan sebagai penangkal berbagai jenis kanker tapi
sebaliknya labu ini sangat rendah akan kalori jadi untuk yang sedang
melakukan diet tidak usah khawatir mengkonsumsinya. Dalam 100 gram labu
kuning hanya mengandung 29 kalori saja sehingga cukup aman untuk
dikonsumsi walaupun sudah dicampur dengan beberapa bhan penunjang
seperti tepung terigu. Kandungan Gizi Tiap 100 gram Labu Kuning Segar:
1. Kalori (kal) : 29
2. Protein (g) : 1,1
3. Lemak (g) : 0,3
4. Karbohidrat (g) : 6,6
5. Kalsium (mg) : 45
6. Fosfor (mg) : 64
7. Besi (mg) : 1,4
8. Vitamin A (SI) : 180
9. Vitamin B1 (mg) : 0,08
10. Air (%) :9,1
11. Vitamin C (mg) : 52
12. BDD (bagian yang dapat dimakan(%)) : 77
Cara Memilih dan Menyimpan Labu Kuning
Perlu diperhatikan apabila kita akan membeli
labu kuning yaitu yang sudah tua, semakin tua maka rasanya akan lebih
manis terasa enak karena kandungan gulanya semakin meningkat. Ciri-ciri
labu kuning yang sudah tua adalah kulitnya berwarna kecoklatan, keras
dan tampak agak kering. Perlu diperhatikan bahwa kita jangan memilih
labu yang cacat dan kulitnya bercak, terluka ataupun memar karena hal
itu akan mengakibatkan proses pembusukan yang cepat sehingga akan
mempengaruhi rasa labu tersebut. Labu kuning yang masih utuh bias
disimpan dalam kondisu suhu ruangan, semakin lama disimpan di dalam suhu
ruangan maka rasanaya akan semakin manis. Agar mutu warna dan gizi labu
tidak berubah maka sebaiknya penyimpananya ditempat yang kering, gelap
dan dengan sirkulasi udara yang baik karena intensitas cahaya bias
berpengaruh buruk pada warna, rasa serta kandungan gizi labu kuning ini
lain halnya dengan penyimpanan labu kuning yang sudah terbuka atau sudah
dibelah, sebaiknya dibungkus menggunakan plastic yang kedap udara
(cling wrap) dan disimpan dalam lemari es (penyimpanan tidak lebih dari
hari untuk menghindari terjadinya pembusukan akibat suhu yang dingin)
Pengolahan Labu Kuning
Dengan ukuran yang besar tentunya
pemanfaatan labu kuning tidak akan habis sekaligus, akan tetapi dapat
diolah menjadi beberapa produk makanan. Memang pada umumnya labu kuning
hanya diolah menjadi kolak dan dodol, akan tetapi dengan semakin
berkembangnya ilmu dan teknologi maka labu kuning dapat diolah dengan
berbagai variasi. Selain untuk memperbaiki mutu, pengolahan pada labu
kuning dilakukan untuk meningkatkan daya jual. Berikut ini beberapa
macam hasil olahan dari laabu kuning:
· Bakpau labu kuning
· Cake labu kuning gula palem
· Cake labu kuning kukus
· Es labu kuning
· Kue mangkok labu kuning
· Nogasari labu kuning
· Puding labu kuning
· Taco labu kuning
· Talam isi labu kuning
· Tar labu kuning
· Roti tawar labu kuning
· Roti isi keju labu kuning
Cara Penanaman labu kuning
Membudidayakan tanaman labu kuning boleh
dibilang cukup mudah, baik pada saat penanaman maupun selama perawatan
hingga masa panen. Mengingat tanaman yang satu ini praktis tidak
membutuhkan perlakuan istimewa, disamping memiliki daya tahan terhadap
serangan hama dan penyakit. Untuk membudidayakan labu kuning,
langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Pembibitan
Pastikan benih tanaman memiliki kualitas yang baik. Untuk mendapatkan bibit yang berkualitas tersebut, dilakukan dengan cara ;
- Memilih buah labu kuning yang umurnya cukup tua.
- Buah labu tersebut selanjutnya dipotong melintang untuk diambil bijinya.
- Biji-biji tersebut kemudian dicuci bersih dan dikeringkan di bawah sinar matahari selama kurang lebih 3-4 hari.
- Setelah dijemur, kadar air benih akan mencapai sekitar 8 – 10 %.
Biji yang telah dijemur tersebut sudah bisa
dimanfaatkan untuk benih. Namun, jika tidak ingin memanfaatkannya untuk
benih secara langsung, atau ingin menyimpannya dalam waktu lama, biji
atau benih tersebut harus dikemas dalam kertas atau lebih baik lagi
menggunakan kemasan alumunium foil, karena memiliki sifat kedap udara.
Penyimpanan akan lebih baik lagi jika udara yang terdapat dalam kemasan
alumunium foil, dihisap keluar menggunakan alat penghisap seperti
vacuum, agar kadar air benih awal dapat dipertahankan.
Benih yang terbungkus kemasan tersebut
kemudian disimpan dalam stoples atau wadah yang telah diberi bahan
desikan, seperti arang, silika gel, atau abu gosok. Menjadi lebih baik
lagi jika penyimpanannya dilakukan di tempat yang memiliki suhu dan
kelembaban yang dapat diatur (t= 18 ˚C; RH= 30 %).
2. Penanaman
Proses penanaman diawali dengan membuat
lubang penanaman dengan diameter 25 cm dan kedalaman 20 cm. Setiap
lubang tanam diberi 5 kg pupuk kandang atau kompos sebagai pupuk dasar.
Pupuk tersebut dicampur dengan tanah galian sehingga membentuk gundukan
kecil. Seminggu setelah gundukan tanah tersebut terbentuk, lakukan
penanaman dengan membenamkan 2 biji benih labu. Benih atau biji labu
yang ditanam tersebut selanjutnya ditaburi dengan abu sekam atau dapur,
guna menghindari serangan hama bekicot serta cacing. Abu dapur dipakai
sampai pertumbuhan tanaman mencapai tinggi 25 cm.
3. Pemeliharaan
Labu kuning yang terus tumbuh tersebut
batangnya akan terus memanjang, demikian pula dengan cabangnya. Jika
sulur dari batang dan cabang tersebut dibiarkan merambat di tanah,
tanaman ini sebenarnya masih dapat berbuah, namun kuantitas dan kualitas
buahnya tidak dapat maksimal. Karena itu dibutuhkan turus-turus dan
para-para sebagai tempat merambat sulur batang dan cabang, serta tempat
bergelayutnya buah-buah labu parang.
Sebagaimana telah disebutkan di atas, bahwa
bobot labu parang berkisar antara 3-5 kg, maka para-para yang dibuat
harus benar-benar kuat, sebab setiap tanaman dapat berproduksi hingga 10
buah. Untuk membuat para-para yang kuat, caranya dengan ;
- Melanjarkan potongan bambu berukuran 2 m.
Bambu tersebut di tanam ke dalam tanah sedalam 0,5 meter dan sisanya
digunakan untuk tiang para-para.
- Tinggi tiang para-para dibuat seukuran
tinggi manusia atau 1,5 meter di atas permukaan tanah dengan tujuan
untuk memudahkan pemeliharaan tanaman. Mengingat banyaknya buah dan
beratnya buah labu kuning yang dihasilkan setiap tanaman, maka untuk
satu batang tanaman dibutuhkan empat batang tiang dan satu turus.
Selama masa pemeliharaan, lakukan beberapa hal perawatan seperti ;
- Penyiangan
Penyiangan lahan tanam 2 – 3 kali, dari
rumput-rumput liar. Penyiangan dapat dilakukan ketika tanaman berumur 10
hari, 3 minggu, serta 6 minggu. Pada waktu tanaman berumur 3 minggu dan
6 minggu, selain disiangi tanaman juga harus dibumbun.
- Pemupukan
Untuk pemupukan, tanaman labu kuning
sebenarnya tidak membutuhkan pupuk lagi selama masa pemeliharaan. Tapi
jika terus dibiarkan tumbuh dan berproduksi sampai lebih dari 6 bulan,
maka agar produktifitasnya tetap tinggi, setiap 3 bulan sekali perlu
diberi tambahan berupa pupuk kandang atau kompos sebanyak 5 kg untuk
setiap tanaman.
4.Masa Panen
Tanaman labu kuning mulai dapat dipanen pada
umur 50-60 hari setelah tanam. Panen dapat dilakukan terus-menerus
dengan interval 2-3 kali per minggu. Buah labu yang sudah masak memiliki
warna kuning dengan tangkai buah yang telah mengering. Cara memanen
labu dilakukan dengan memotong tangkainya menggunakan pisau.
3. Serai/Lemongrass
Sejarah Serai
Tanaman Serai (Cymbopogon nardus) dipercayai
berasal dari Selatan India atau Sri Lanka. Serai Wangi juga tumbuh liar
di kebanyakan negara di Asia Tropika, Amerika dan Afrika.
Serai banyak digunakan dalam masakan melayu ,
indonesia dan thailand. antara masakan yang menggunakan serai ialah
tomyam, rendang dan kerabu. selain daripada itu serai juga digunakan
dalam rawatan aromaterapi. minyak pati yang diekstrak dari serai juga
digunakan sebagai sabun.
Khasiat serai wangi tidak terkira. Ia mampu
melegakan kesakitan otot, obat penyakit kulit , bertindak sebagai anti
septik dan digunakan secara aktif dalam dunia perobatan dan pembersihan
tradisional sejak turun temurun.
Minyak serai wangi juga digunakan dalam
rawatan aroma terapi yang didapati berkesan menaikkan semangat dan
mengembalikan kesegaran minda.
Bagi kebanyakan wanita dulu, selepas
melahirkan anak, bidan biasanya memandikan mereka dengan air serai
wangi. Ia bertujuan menghilangkan bau hanyir selepas bersalin, bau badan
serta meningkatkan kesegaran badan.
Kegunaan serai :
Mengandung berbagai jenis minyak yang diperlukan tubuh badan manusia.
Ada beberapa campuran seperti citral, limonena dan methyl heptonen.
Haruman dan aroma yang terhasil daripada
pokok serai ini sebenarnya disebabkan oleh limonena dan campuran citral
yang terkandung di dalamnya.
Dua jenis bahan kimia lain daripada pokok serai yaitu campuran Cymbopogonol dan Cymbopogon.
Spesies lain digunakan dalam industri minyak
wangi adalah Cymbopogon martini (disuling menjadi minyak palmarosa) dan
Rumput Citronella (Cymbopogon winterianus Jowitt) dari mana minyak
Citronella didapati.
Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Sereh (Cymbopogon citratus)
Serai atau sereh adalah tumbuhan anggota
suku rumput-rumputan yang dimanfaatkan sebagaibumbu dapur untuk
mengharumkan makanan .Minyak serai adalah minyak atsiri yang diperoleh
dengan jalan menyuling bagian atas tumbuhan tersebut. Minyak serai dapat
digunakan sebagai pengusir (repelen) nyamuk, baik berupa tanaman
ataupun berupa minyaknya.
http://sabunserai.blogspot.co.id/2007/10/asal-mula-tamanan-serai-dan-kasiatnya.html
JENIS-JENIS SERAI
Secara umum, sereh dibagi menjadi 2 jenis,
yaitu sereh dapur (lemongrass) dan sereh wangi (sitronella). Keduanya
memiliki aroma yang berbeda. Minyak sereh yang selama ini dikenal di
Indonesia merupakan minyak sereh wangi (citronella oil) yang biasanya
terdapat dalam komposisi minyak tawon dan minyak gandapura.
Minyak sereh wangi telah dikembangkan di
Indonesia dan minyak atsirinya sudah diproduksi secara komersial dan
termasuk komoditas ekspor. Sedangkan minyak sereh dapur (lemongrass oil)
belum pernah diusahakan secara komersial. Dari segi komposisi kimianya,
keduanya memiliki komponen utama yang berbeda. Sereh wangi kandungan
utamanya adalah citronella, sedangkan sereh dapur adalah sitral.
Sereh dapur terbagi menjadi 2 varitas, yaitu
sereh flexuosus(Cymbopogon Flexuosus) dan sereh citratus (Cymbopogon
Citratus). Dalam dunia perdagangan minyak atsiri, minyak serehflexuosus
disebut sebagai East Indian lemongrass oil (minyak sereh dapur India
Timur). Sedangkan sereh citratus dikenal dengan West Indian lemongrass
oil (minyak sereh dapur India Barat). Keduanya dapat tumbuh subur di
Indonesia meskipun yang terbanyak adalah jenisWest Indian. Perbedaan
yang sangat jelas dari keduanya terletak pada sifat-sifat minyak atsiri
yang dihasilkan. Minyak sereh India Timur lebih berharga dari pada India
Barat, terutama karena kandungan sitralnya yang lebih tinggi.
Klasifikasi Tanaman Sereh (Cymbopogon citratus)
kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Sub-Kingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisio : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisio / Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Classis / Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub-Classis :Commelinidae
Ordo / Bangsa : Poales
Familia / Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus / Marga : Cymbopogon
Species / Jenis: Cymbopogon citratus
Morfologi Tanaman Sereh (Cymbopogon citrus)
Akar
Tanaman sereh memiliki akar yang besar. Akarnya merupakan jenis akar serabut yang berimpang pendek
Batang
Batang tanaman sereh bergerombol dan
berumbi, serta lunak dan berongga. Isi batangnya merupakan pelepah umbi
untuk pucuk dan berwarna putih kekuningan. Tanaman sereh memiliki batang
yang berwarna putih. Namun ada juga yang berwarna putih keunguan atau
kemerahan. Selain itu, batang tanaman sereh juga bersifat kaku dan mudah
patah. Batang tanaman ini tumbuh tegak lurus di atas tanah.
Daun
Daun tanaman sereh berwarna hijau dan tidak
bertangkai. Daunnya kesat, panjang, dan runcing, hampir menyerupai daun
lalang. Selain itu, daun tanaman ini memiliki bentuk seperti pita yang
makin ke ujung makin runcing dan berbau citrus ketika daunnya diremas.
Daunnya juga memiliki tepi yang kasar dan tajam. Tulang daun tanaman
sereh tersusun sejajar. Letak daun pada batang tersebar. Panjang daunnya
sekitar 50-100 cm, sedangkan lebarnya kira-kira 2 cm. Daging daun
tipis, serta pada permukaan dan bagian bawah daunnya berbulu halus.
Bunga
Tanaman sereh jenis ini jarang sekali
memiliki bunga. Kalaupun ada, pada umumnya bunganya tidak memiliki
mahkota dan mengandung bulir.
Buah
Tanaman sereh jenis Cymbopogon citratus jarang sekali atau bahkan tidak memiliki buah.
Biji
Tanaman sereh jenis Cymbopogon citratus juga jarang sekali memiliki biji.
https://ridwancs97.wordpress.com/2013/04/08/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-sereh-cymbopogon-citratus/
Cara menanam Serai
Alat dan Bahan :
-Bibit serai atau sereh
-Pot/polybag
-Media tanam berupa tanah, pupuk kandang dan sekam padi.
Langkah-langkah menanam serai/sereh dalam pot :
Pertama, siapkan terlebih dahulu bibit serai
berupa anakan serai yang dipisahkan dari tanaman induknya. Usahakan
bibit tersebut masih memiliki bagian yang lengkap termasuk akar dan
daun. Tapi jika anda menggunakan bibit berupa batang serai tanpa daun
tidak masalah karena tanaman ini pada dasarnya sangat mudah tumbuh.
Selanjutnya, siapkan media tanam berupa campuran tanah, pupuk kandang, dan sekma padi dengan perbandingan sekitar 2 : 1 : 1.
Kemudian siapkan tempat tanamnya berupa pot
(disarankan pot dari tanah karena kelembaban media tanam akan terjaga
dengan baik), masukkan pecahan genteng ke bagian dasar pot. Lalu
masukkan media tanam yang telah disiapkan ke dalam pot hingga terisi
penuh.
Jika sudah siap, lakukan penanaman segera.
Buatlah lubang tanam di tengah media tanam dengan kedalaman sekitar 5
cm-10 cm. Masukkan bibit serai kedalam lubang tanam dan timbun kembali
lalu padatkan agar bibit serai berdiri tegak. Untuk satu pot tanam anda
dapat menanam 3 hingga 5 bibit serai bergantung pada ukuran pot yang
digunakan.
Apabila sudah selesai menanam, pot tanam
tersebut dipindahkan ke tempat yang terbuka seperti pekarangan rumah
agar tanaman serai terkena sinar matahari secara penuh sebab tanaman
serai sangat menyukai sinar matahari.
Lakukan perawatan pada tanaman serai berupa
penyiraman secara teratur sebanyak 2 kali sehari yaitu pada pagi hari
dan sore hari, kecuali pada saat hujan anda tidak perlu melakukan
penyiraman. Lakukan pula penyiangan pada gulma yang tumbuh di sekitar
tanaman serai dalam pot agar nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh
tanaman serai tidak berebut dengan gulma tersebut. Selain itu, agar
tanaman serai tumbuh maksimal maka lakukan pemupukan setidaknya 2 bulan
sekali.
Tanaman serai yang sudah mencapai umur 5
atau 6 bulan biasanya sudah tumbuh rimbun, sehingga anda sudah dapat
melakukan pemanenan. Cara pemanenan dilakukan dengan cara membongkar
media tanam, lalu keluarkan tanaman serainya. Bersihkan tanaman serai
dari kotoran yang menempel. Pisahkan anakan serai dari tanman induk
karena itu dapat dijadikan bibit kembali.
Selain cara diatas, anda juga dapat melakukan penanaman dengan menggunakan media air. Cara menanam serai dengan media air yaitu:
Ambil serai dan potong akar dan daunnya,
sisakan bagian batang dan binggolnya saja dengan ukuran satu jengkal,
kemudian siapkan wadah berupa toples atau yang lainnya lalu isi dengan
air bersih. masukkan serai dalam air tersebut. Lalu letakan pada tempat
yang terkena sinar matahari pagi. Agar terhindar dari mikroba
pengganggu, lakukan pergantian air secara teratur.
Jika serai sudah berakar anda dapat memindah tanamkan serai ke pot tanam atau ke lahan langsung.
http://www.faunadanflora.com/cara-menanam-serai-dalam-pot-atau-polybag/
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusBisa dicoba gan Cara membuat tempe dengan bungkus daun pisang yang khas aromanya
BalasHapus