Sabtu, 24 November 2018

Inggridients 9

1. Sawi
 
History

Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang dimanfaatkan daun atau bunganya sebagai bahan pangan (sayuran), baik segar maupun diolah. Sawi mencakup beberapa spesies Brassica yang kadang-kadang mirip satu sama lain. Di Indonesia penyebutan sawi biasanya mengacu pada sawi hijau (Brassica rapa kelompok parachinensis, yang disebut juga sawi bakso, caisim, atau caisin). Selain itu, terdapat pula sawi putih (Brassica rapa kelompok pekinensis, disebut juga petsai) yang biasa dibuat sup atau diolah menjadi asinan. Jenis lain yang kadang-kadang disebut sebagai sawi hijau adalah sesawi sayur (untuk membedakannya dengan caisim). Kailan (Brassica oleracea kelompok alboglabra) adalah sejenis sayuran daun lain yang agak berbeda, karena daunnya lebih tebal dan lebih cocok menjadi bahan campuran mi goreng. Sawi sendok (pakcoy atau bok choy) merupakan jenis sayuran daun kerabat sawi yang mulai dikenal pula dalam dunia boga Indonesia.

Nutrion

Nama Bahan Makanan : Sawi Hijau
Nama Lain / Alternatif : Caisim / Caisin / Sawi Bakso
Banyaknya Sawi Hijau yang diteliti (Food Weight) = 100 gr
Bagian Sawi Hijau yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 100 %
Jumlah Kandungan Energi Sawi Hijau = 20 kkal
Jumlah Kandungan Protein Sawi Hijau = 1,7 gr
Jumlah Kandungan Lemak Sawi Hijau = 0,4 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Sawi Hijau = 3,4 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Sawi Hijau = 123 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Sawi Hijau = 40 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Sawi Hijau = 1,9 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Sawi Hijau = 0 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Sawi Hijau = 0,04 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Sawi Hijau = 3 mg
Khasiat / Manfaat Sawi Hijau : - (Belum Tersedia)
Huruf Awal Nama Bahan Makanan : S
Sumber Informasi Gizi : Berbagai publikasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia serta sumber lainnya.


Function

·         Mencegah Kanker
Sawi mengandung sulforaphane yang juga bersifat antikanker. Sebuah publikasi pada Journal Og Nutrition pada 2004 menunjukkan bahwa kandungan sulforaphane yang banyak pada golongan brassica (sawi-sawian) sangat efektif untuk mencegah pertumbuhan sel kanker payudara. Dari beberapa hasil studi epedimelogi, diketahui bahwa mengonsumsi sayuran dari genus brassica dapat menurunkan risiko dari beberapa jenis kanker, yaitu kanker payudara, prostat, ginjal, kolon, kandung kemih, dan paru-paru. Sawi juga mengandung fitokimia glukosinolat yang bermanfaat untuk mencegah berbagai penyakit, terutama kanker. Glukosinolat dapat membantu mengurangi risiko penyakit kanker serta menjinakkan sel-sel kanker abnormal. Kandungan glukosinolat ini bisa meningkatkan atau menurunkan tergantung proses pengolahan, mulai mencuci, memotong, hingga merebus.

·         Baik Untuk Diabetes
Satu cangkir rebus sawi hijau menyediakan sekitar 8 gram serat. The Dietary Guidelines for Americans merekomendasikan 21-25 g / hari untuk wanita dan 30-38 g / hari untuk pria. Sawi hijau juga mengandung manfaat antioksidan yang dikenal sebagai alpha-lipoic acid, yang telah terbukti membuat kadar glukosa yang lebih rendah, meningkatkan sensitivitas insulin dan mencegah oksidatif stres yang disebabkan perubahan pada pasien dengan diabetes. Studi asam alpha-lipoic juga menunjukkan penurunan neuropati perifer dan atau neuropati otonom di diabetes. Dari catatan, kebanyakan studi telah menggunakan asam alpha-lipoic intravena dan tidak yakin apakah suplementasi lisan akan menimbulkan manfaat yang sama. Sawi hijau yang mmeiliki kandungan serat dan kadar air yang tinggi, membantu mencegah sembelit, mempromosikan keteraturan buang air besar dan mempertahankan saluran pencernaan yang sehat.

·         Menyehatkan Tulang
Asupan rendah vitamin K telah dikaitkan dengan resiko yang lebih tinggi karena patah tulang. mengkonsumsi vitamin K adalah hal penting untuk kesehatan yang baik, karena bertindak sebagai pengubah protein matriks tulang, meningkatkan penyerapan kalsium dan dapat mengurangi ekskresi kalsium. Satu cangkir rebus sawi hijau memberikan 770 mikrogram vitamin K, yaitu lebih dari 100% dari kebutuhan harian yang direkomendasikan.

·         Menyehatkan Kulit dan Rambut
Sawi hijau juga bagus untuk kulit karena dikemas dengan manfaat vitamin A, nutrisi yang diperlukan untuk produksi sebum yang membuat rambut lembab. Vitamin A juga diperlukan untuk pertumbuhan semua jaringan tubuh, termasuk kulit dan rambut. Asupan manfaat vitamin C (satu cangkir rebus sawi hijau menyediakan lebih dari 50% dari kebutuhan harian) yang dibutuhkan untuk membangun dan memelihara kolagen dan memberikan struktur pada kulit dan rambut. Kekurangan zat besi merupakan penyebab umum rambut rambut, namun hal ini dapat dicegah dengan asupan makanan yang mengandung zat besi seperti hijau hijau. Kurang mendapatkan asupan zat besi yang cukup dalam makanan, juga dapat mempengaruhi seberapa efisien tubuh menggunakan energi. Sawi hijau merupakan sumber zat besi yang besar, seperti yang terdapat pada manfaat bayam, manfaat ikan tuna dan telur.

·         Membantu Tidur dan Suasana Hati
Kandungan kolin dalam sawi hijau merupakan nutrisi penting untuk membantu tidur, gerakan otot, belajar dan memori. Kolin juga membantu untuk mempertahankan struktur membran sel, membantu dalam transmisi impuls saraf, membantu dalam penyerapan lemak dan mengurangi inflamasi. Folat juga ditemukan dalam kolin, yang dapat membantu depresi dengan mencegah kelebihan homosistein dari pembentukan dalam tubuh. Kelebihan homosistein, akan mengganggu produksi hormon serotonin, dopamine, dan norepinephrine yang mengatur suasana hati, tetapi juga tidur dan nafsu makan.


Karakteristik

·         Akar : Sistem perakaran tanaman sawi yaitu akar tunggang (radix primaria) menyebar ke semua arah pada kedalaman antara 30-50 cm
·         Batang :Batang tanaman sawi berupa batang yang pendek dan beruas-ruas, sehingga hampir tidak kelihatan
·         Daun :Daun tanaman sawi berupa daun yang bersayap, bertangkai panjang dan bentuknya pipih serta berwarna hijau
·         Bunga: Bunga tanaman sawi tersusun dalam tangkai bunga (inflorescentia) yang tumbuh memanjang (tinggi) dan bercabang banyak. Tipa kuntumnya terdiri atas empat helai kelopak, empat helai mahkota bunga yang berwarna kuning cerah, empat helai benang sari dan satu buah putik yang berongga dua
·         Buah : Buah tanaman sawi berupa buah dengan tipe buah polong yang bentuknya memanjang dan berongga. Tiap buah (polong) berisi 2-8 butir biji sawi
·         Biji ;Biji tanaman sawi bentuknya bulat kecil berwarna coklat atau coklat kehitam-hitaman.


2. Paprika
History

Paprika (Capsicum annuum L.) adalah tumbuhan penghasi buah yang berasa manis dan sedikit pedas dari suku terong-terongan atau Solanaceae). Buahnya yang berwarna hijau, kuning, merah, atau ungu sering digunakan sebagai campuran salad. Dalam pengertian internasional, paprika dipakai untuk menyatakan hampir semua varietas C. annuum, termasuk yang pedas. Nama-nama tertentu, seperti pepperoni, diberikan untuk paprika dengan ciri penampilan, penggunaan, atau rasa yang khas.
Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan namun kini tersebar luas dan dibudidayakan di hampir semua daerah tropika dan subtropika.

Nutrion

Tumbuhan yang masih sejenis dengan cabai ini sebenarnya termasuk buah, namun nutrisinya lebih mirip sayur. Dan karena paprika tak mengandung capsaicin seperti cabai, maka banyak orang menyebutnya sebagai cabai manis.
Paprika muncul dalam beragam warna, yang paling populer adalah merah, kuning, dan hijau. Namun masih ada warna lain seperti oranye, coklat, putih, bahkan putih. Perbedaan warna tersebut juga menandakan adanya kandungan nutrisi yang berlainan, misal paprika merah mengandung vitamin A 8x lebih banyak ketimbang hijau.
Namun terlepas dari apapun warnanya, salah satu unsur menakjubkan dari paprika adalah muatan antioksidannya yang sangat tinggi. Hanya dengan mengonsumsi 1 buah paprika saja sudah mampu memenuhi lebih dari 200% AKG akan vitamin C, dan 75% vitamin A.
Dalam 1 buah paprika berukuran sedang (sekitar 119 gr) terdapat 37 kalori, 1 gr protein, 5 gr gula, 7 gr karbohidrat, 2 gr serat, dan 5 gr sodium. Sementara untuk mineral dan vitaminnya, antara lain seperti vitamin C (152 mg), vitamin A (3726IU), vitamin B6 (0,3 mg), vitamin K (5,8 mcg), folat (54,7 mcg), niasin (1,2 mg), serta thiamin (0,1 mg). Dan yang paling mencengangkan adalah tubuh lebih dapat menyerap secara utuh vitamin dari paprika, ketimbang kalau Anda mengonsumsi vitamin melalui suplemen.

Function
Setelah mengenal berbagai nutrisi yang dikandungnya, berikut ini adalah beberapa manfaat kesehatan yang bisa diperoleh dari buah paprika:

# Membantu menurunkan berat badan
Paprika merupakan salah satu rahasia untuk menurunkan berat badan secara kilat dan sehat. Hal ini dikarenakan paprika hanya mengandung 37 kalori sehingga mengonsumsinya sebagai bahan makanan atau snack takkan ‘melukai’ berat badan. Jadi ketimbang ngemil keripik kentang, coba kudaplah potongan paprika yang lebih kaya nutrisi.

# Mengurangi resiko kanker dan penyakit jantung
Sama seperti makanan sehat lainnya, paprika juga dapat mengurangi resiko timbulnya kanker dan jantung bila dikonsumsi secara rutin. Hal ini dikarenakan paprika dipadati antioksidan karotenoid yang bisa meminimalisir kerusakan akibat oksidasi sel. Oleh sebab itu, kalau ingin kanker menjauh, maka konsumsilah makanan tinggi karoten (khususnya beta karoten).
Dari sekian warna paprika yang ada, merahlah yang paling banyak mengandung beta karoten, alfa karoten, lutein, dan zeaxanthin. Menariknya, ada 1 cara memasak yang bisa meningkatkan keefektifan antioksidan dalam paprika yakni dengan mengukusnya.

Sebuah studi tahun 2008 yang dilakukan di California mendapati bahwa paprika kukus bisa meningkatkan kapasitas pengikat asam empedu. Ini berarti asam empedu tak perlu bekerja ekstra saat tubuh sibuk memroses makanan, mengolah kolesterol, dan penyerapan lemak pun jadi berkurang sehingga resiko sakit jantung semakin minim.

# Baik untuk kesehatan mata
Kandungan lutein dan zeaxanthin sangat diperlukan tubuh untuk menjaga kesehatan mata, dan paprika hijau mengandung lebih dari ½ mg kedua antioksidan tersebut. Dalam dunia medis, lutein kerap digunakan untuk merawat pasien degenerasi makula (pemicu kebutaan pada orang tua). Lutein bekerja dengan cara menyaring sinar UV yang berpotensi merusak retina sehingga sel mata tetap terlindungi.

Para ahli dari Harvard menemukan, hanya dengan mengonsumsi 6 mg suplemen lutein setiap hari sudah bisa meminimalkan resiko penyakit ini hingga 43%. Lutein bahkan dapat meningkatkan daya penglihatan penderita katarak.

# Mendongkrak kekebalan tubuh
Kandungan vitamin A tak hanya penting untuk mata, namun juga melawan ragam penyakit berbahaya lainnya seperti kanker atau demam. Tak hanya itu, vitamin C dalam paprika juga bisa menguatkan sistem imun sehingga berbagai gangguan medis mulai dari yang ringan seperti demam hingga parah layaknya kanker, bisa menjauh. Secara keseluruhan, paprika merupakan salah satu makanan yang bisa diandalkan untuk mengurangi infeksi dalam tubuh.

# Menyehatkan secara mental
Kandungan vitamin dalam paprika juga baik untuk mempertahankan kesehatan otak dan mental. Tak heran kalau paprika kemudian dinobatkan sebagai salah satu makanan otak terbaik.
Muatan vitamin B6 dalam paprika juga bisa mendongkrak kadar hormon serotonin dan norepinephrine, keduanya identik dengan hormon kebahagiaan. Bila kadar keduanya cukup tinggi dalam tubuh, maka mood, energi, dan konsentrasi seseorang pun akan membaik. Selain itu, vitamin B6 juga bisa mengurangi resiko seseorang terkena demensia atau Alzheimer.

# Menjaga kesehatan kulit
Kulit pun jadi sehat dan bersinar berkat kandungan vitamin C dalam paprika. Apalagi karoteinnya juga bisa merangsang produksi kolagen dalam tubuh sehingga kulit tak mudah kendur atau berkerut.
Dan tentu saja berkat nutrisi tersebut, paprika juga mampu mencegah resiko kanker kulit.

# Sehat bagi kehamilan
Kali ini kandungan folat dalam paprika yang unjuk gigi karena bisa membantu kesehatan ibu hamil. Seperti kita ketahui bersama, folat sangat penting selama masa kehamilan karena bisa mencegah bayi lahir cacat dan menjaga kesehatan janin. Tak hanya itu, folat juga membantu tubuh dan organ janin berkembang sempurna.

# Mencegah anemia
Paprika merah juga kaya zat besi, dan kandungan vitamin C-nya yang tinggi mampu membantu penyerapan zat besi sehingga anemia dapat dihindari.
Saat membeli paprika, ada baiknya Anda memilih yang organik karena lebih terjamin bebas pestisida berbahaya. Dan dikarenakan mungkin bagi seseorang untuk alergi paprika, maka segera hentikan konsumsinya bila muncul gejala alergi. Beberapa tanda yang menunjukkan bahwa Anda alergi setelah makan sayuran ini antara lain gatal-gatal, eksim, gangguan pernafasan, dan juga gangguan pencernaan.

Karakteristik
·        Paprika memiliki batang yang keras dan berkayu, berbentuk bulat, halus, berwarna hijau gelap.
·        Daunnya berbentuk bulat telur dengan ujung runcing dan tepi daun rata (tidak bergerigi/berlekuk).
·        Bunga tunggal (soliter) dan berbentuk bintang, dengan mahkota bunga berwarna putih.
·        Buah paprika berbentuk seperti tomat, tetapi lebih bulat dan pendek.
·        Bijinya tedapat dalam jumlah sedikit, berbentuk bulat pipih, dan berwarna putih kekuning-kuningan.
·        Akar tunggang yang tumbuh lurus kepusat bumi dan akar serabut yang tumbuh menyebar kesamping.

3. Buah Naga


 
 History
Buah naga (dragon fruit) adalah buah dari beberapa jenis kaktus dari marga Hylocereus dan Selenicereus.Buah ini awal nya berasal dari Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Selatan namun sekarang juga dibudidayakan di negara-negara Asia seperti Taiwan, Vietnam, Filipina, Indonesia dan Malaysia.

Pada tahun 1870 tanaman ini dibawa orang Perancis dari Guyana ke Vietnam sebagai tanaman hias. Oleh orang Vietnam dan orang Cina buahnya dianggap membawa berkah. Oleh sebab itu, buah ini selalu diletakkan di antara dua ekor patung naga berwarna hijau di atas meja altar. Warna merah buah terlihat mencolok di antara warna naga-naga yang hijau. Dari kebiasaan inilah buah itu di kalangan orang Vietnam yang sangat terpengaruh budaya Cina dikenal sebagai thang loy (buah naga).

http://kampungputraagro.com/blog/karakteristik-dan-jenis-buah-naga-di-indonesia

Nutrion
Buah naga memiliki rasa yang yang enak, manis, kadang- kadang sedikit asam, dapat dikonsumsi sebagai buah segar, maupun diolah,  serta  sebagai  campuran   makanan  dan minuman  lainnya. Secara umum,  kandungan nutrisi dari buah naga adalah: Air 90,20% ,Karbohidrat 11,50%, Protein 0,53% ,Lemak  0,40%, Serat  0,71%, Calcium 6-10 mg/100g, Fosfor 8,70%, Vitamin C: 9,40%.  Untuk jenis yang berdaging buah  merah,  mengandung beta carotene yang  berfungsi sebagai  antioksidan.  Warna  merah  berasal  dari  pigmen alami yang dikenal sebagai  hylocerenin dan isohylocerenin dan juga    membuat berbagai  hidangan  berwarna  merah cantik ketika disajikan.

https://jabar.litbang.pertanian.go.id/index.php/info-teknologi/640-buah-naga

Function
1.      Buah naga dapat digunakan sebagai bahan kosmetik dan kesehatan dengan fungsi  meningkatkan penglihatan dan mencegah hipertensi, meningkatkan kekebalan tubuh dan mencegah kanker.

2.      Buah naga  dapat  disajikan sebagai  sayur yang  lezat, memiliki gizi tinggi, segar,  kaya vitamin C. Suatu hasil riset  mengemukakan bahwa sulur buah naga  yang masih muda sangat  kaya akan gizi, dan  kandungan vitamin C.

3.      Disebut sebagai “Raja buah”, buah naga memiliki warna merah yang cerah dengan bentuk  menarik. Dagingnya berwarna   putih  atau  merah,  terasa  manis ,  dengan aroma  ringan. Tingkat  kemanisan    buah  naga  adalah 16-18 derajat briks, lebih baik dari  melon.

4.      Buah naga  dapat  sebagai  minuman,  dapat  disajikan dalam  jus buah  dan  salad  buah  atau  dibuat  menjadi selai. Buah ini juga dapat  dijus dan sebagai  campuran untuk membuat minuman yang sangat lezat.

5.      Perlindungan     lingkungan.    Buah    naga    menyerap C02 di malam hari dan melepaskan  oksigen untuk membersihkan udara.

https://jabar.litbang.pertanian.go.id/index.php/info-teknologi/640-buah-naga

Karakteristik
Buah naga termasuk tanaman tropis yang bisa tumbuh dan dapat beradaptasi dengan berbagai lingkungan tumbuh dan perubahan cuaca, termasuk curah hujan.Tanaman ini akan lebih baik pertumbuhannya apabila di tanam di daerah sebagai berikut :

1.      Di tanam didataran rendah antara 0 – 350 m dpl.

2.      Suhu udara yang ideal antara 26 – 36 derajat Celcius

3.      Kelembaban udara di kisaran 70 – 90 %,

4.      Media tumbuh di tanah dengan derajat kesaman (pH) tanah 6,5 – 7

5.      Curah hujan yang ideal untuk pertumbuhan buah naga yakni di kisaran 60 mm/bln atau 720 mm/tahun.

Pada umumnya buah naga dimakan sebagai pelepas dahaga karena kandungan airnya yang sangat tinggi. Seikitar 90 persen dari berat buah yang rata rata mencapai 0,5-1kg. Rasanya juga cukup manis karena kadar gulanya mencapai 13-18 briks.

Tanaman ini tidak tahan dengan genangan air. Hujan yang terlalu deras dan berkepanjangan bisa menyebabkan kerusakan tanaman terutama pembusukan akar dan merambat sampai pangkal batang. Intensitas sinar matahari yang dibutuhkan sekitar 70-80 %, karena itulah tanaman ini sebaiknya ditanam dilahan tanpa naungan dan sirkulasi udara juga baik.

http://kampungputraagro.com/blog/karakteristik-dan-jenis-buah-naga-di-indonesia

0 komentar:

Posting Komentar

 

Nur Hidayah Gemuis Template by Ipietoon Cute Blog Design