Minggu, 25 November 2018

Famous Food 4

RENDANG
 
Rendang atau randang adalah masakan daging bercita rasa pedas yang menggunakan campuran dari berbagai bumbu dan rempah-rempah. Masakan ini dihasilkan dari proses memasak yang dipanaskan berulang-ulang dengan santan kelapa. Proses memasaknya memakan waktu berjam-jam (biasanya sekitar empat jam) hingga kering dan berwarna hitam pekat. Dalam suhu ruangan, rendang dapat bertahan hingga berminggu-minggu. Rendang yang dimasak dalam waktu yang lebih singkat dan santannya belum mengering disebut kalio, berwarna coklat terang keemasan.
Rendang dapat dijumpai di Rumah Makan Padang di seluruh dunia. Masakan ini populer di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya, seperti Malaysia, Singapura, Brunei, Filipina, dan Thailand. Di daerah asalnya, Minangkabau, rendang disajikan di berbagai upacara adat dan perhelatan istimewa. Meskipun rendang merupakan masakan tradisional Minangkabau, masing-masing daerah di Minangkabau memiliki teknik memasak serta pilihan dan penggunaan bumbu yang berbeda.
Pada tahun 2011, rendang dinobatkan sebagai hidangan yang menduduki peringkat pertama daftar World's 50 Most Delicious Foods (50 Hidangan Terlezat Dunia) versi CNN International.
Rendang juga dimanfaat sebagai bantuan pangan bagi korban bencana alam karena tahan lama dan kandungan gizinya, seperti pada gempa bumi Lombok 2018.

©      Kandungan bahan dan cara memasak
Rendang adalah masakan yang mengandung bumbu rempah yang kaya. Selain bahan dasar daging, rendang menggunakan santan kelapa (karambia), dan campuran dari berbagai bumbu khas yang dihaluskan di antaranya cabai (lado), serai, lengkuas, kunyit, jahe, bawang putih, bawang merah dan aneka bumbu lainnya yang biasanya disebut sebagai pemasak. Keunikan rendang adalah penggunaan bumbu-bumbu alami, yang bersifat antiseptik dan membunuh bakteri patogen sehingga bersifat sebagai bahan pengawet alami. Bawang putih, bawang merah, jahe, dan lengkuas diketahui memiliki aktivitas antimikroba yang kuat. Tidak mengherankan jika rendang dapat disimpan satu minggu hingga empat minggu.
Proses memasak rendang asli dapat menghabiskan waktu berjam-jam (biasanya sekitar empat jam), karena itulah memasak rendang memerlukan waktu dan kesabaran. Potongan daging dimasak bersama bumbu dan santan dalam panas api yang tepat, diaduk pelan-pelan hingga santan dan bumbu terserap daging. Setelah mendidih, apinya dikecilkan dan terus diaduk hingga santan mengental dan menjadi kering. Memasak rendang harus sabar dan telaten ditunggui, senantiasa dengan hati-hati dibolak-balik agar santan mengering dan bumbu terserap sempurna, tanpa menghanguskan atau menghancurkan daging. Proses memasak ini dikenal dalam seni kuliner modern dengan istilah 'karamelisasi'. Karena menggunakan banyak jenis bumbu, rendang dikenal memiliki citarasa yang kompleks dan unik.

©      Makna dari Masakan Rendang
Rendang memiliki posisi terhormat dalam budaya masyarakat Minangkabau. Rendang memiliki filosofi tersendiri bagi masyarakat Minang Sumatera Barat, yaitu musyawarah dan mufakat, yang berangkat dari empat bahan pokok yang melambangkan keutuhan masyarakat Minang, yaitu:
©      Dagiang (daging sapi), merupakan lambang dari "Niniak Mamak" (para pemimpin Suku adat).
©      Karambia (kelapa), merupakan lambang "Cadiak Pandai" (kaum Intelektual).
©      Lado (cabai), merupakan lambang "Alim Ulama" yang pedas, tegas untuk mengajarkan syariat agama.
©      Pemasak (bumbu), merupakan lambang dari keseluruhan masyarakat Minangkabau.
Dalam tradisi Minangkabau, rendang adalah hidangan yang wajib disajikan dalam setiap seremoni adat, seperti berbagai upacara adat Minangkabau, kenduri, atau menyambut tamu kehormatan.
Dalam tradisi Melayu, baik di Riau, Jambi, Medan atau Semenanjung Malaya, rendang adalah hidangan istimewa yang dihidangkan dalam kenduri khitanan, ulang tahun, pernikahan, barzanji, atau perhelatan keagamaan, seperti Idul Fitri dan Idul Qurban.
©      Sejarah Rendang
Asal usul rendang ditelusuri berasal dari Sumatera, khususnya Minangkabau. Bagi masyarakat Minang, rendang sudah ada sejak dahulu dan telah menjadi masakan tradisi yang dihidangkan dalam berbagai acara adat dan hidangan keseharian. Sebagai masakan tradisi, rendang diduga telah lahir sejak orang Minang menggelar acara adat pertamanya. Kemudian seni memasak ini berkembang ke kawasan serantau berbudaya Melayu lainnya; mulai dari Mandailing, Riau, Jambi, hingga ke negeri seberang di Negeri Sembilan yang banyak dihuni perantau asal Minangkabau. Karena itulah rendang dikenal luas baik di Sumatera dan Semenanjung Malaya.
Sejarawan Universitas Andalas, Prof. Dr. Gusti Asnan menduga, rendang telah menjadi masakan yang tersebar luas sejak orang Minang mulai merantau dan berlayar ke Malaka untuk berdagang pada awal abad ke-16. “Karena perjalanan melewati sungai dan memakan waktu lama, rendang mungkin menjadi pilihan tepat saat itu sebagai bekal.” Hal ini karena rendang kering sangat awet, tahan disimpan hingga berbulan lamanya, sehingga tepat dijadikan bekal kala merantau atau dalam perjalanan niaga.
Rendang juga disebut dalam kesusastraan Melayu klasik seperti Hikayat Amir Hamzah yang membuktikan bahwa rendang sudah dikenal dalam seni masakan Melayu sejak 1550-an (pertengahan abad ke-16).
Kelahiran rendang tak luput dari pengaruh beberapa negara, misalnya bumbu-bumbu dari India yang diperoleh melalui para pedagang Gujarat, India. Karena diaduk terus-menerus, rendang identik dengan warna hitam dan tidak memiliki kuah.
Rendang kian masyhur dan tersebar luas jauh melampaui wilayah aslinya berkat budaya merantau suku Minangkabau. Orang Minang yang pergi merantau selain bekerja sebagai pegawai atau berniaga, banyak di antara mereka berwirausaha membuka Rumah Makan Padang di seantero Nusantara, bahkan meluas ke negara tetangga hingga Eropa dan Amerika. Rumah makan inilah yang memperkenalkan rendang serta hidangan Minangkabau lainnya secara meluas. Ketenaran rendang telah membuatnya rendang dinobatkan sebagai hidangan yang menduduki peringkat pertama daftar World's 50 Most Delicious Foods (50 Hidangan Terlezat Dunia) versi CNN International tahun 2011.
Selain pada acara adat, rendang juga menjadi pilihan menu saat mengolah daging kurban yang melimpah saat hari raya Idul Adha. Rendang juga menjadi makanan yang disajikan khusus untuk hari raya Idul Fitri. Rendang juga telah menjadi salah satu pilihan barang bantuan yang dikirimkan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sebagai bantuan pangan bagi korban bencana di daerah lain. Hal ini pertama kali dilakukan pada tahun 2016 saat terjadi gempa bumi di Pidie Jaya, Aceh[10] dan dilakukan pula pada gempa bumi Lombok 2018.

©      Jenis
Rendang disajikan bersama daun singkong, telur dadar, dan kuah gulai dalam sajian Nasi Ramas Padang.
Dalam memasak daging berbumbu dalam kuah santan, jika ditinjau dari kandungan cairan santan, sebenarnya terdapat tiga tingkat tahapan, mulai dari yang terbasah berkuah hingga yang terkering: Gulai — Kalio — Rendang. Dari pengertian ini rendang sejati adalah rendang yang paling rendah kandungan cairannya. Akan tetapi secara umum dikenal ada dua macam jenis rendang: rendang kering dan basah.

©      Rendang kering
Rendang kering adalah rendang sejati dalam tradisi memasak Minang. Rendang ini dimasak dalam waktu berjam-jam lamanya hingga santan mengering dan bumbu terserap sempurna. Rendang kering dihidangkan untuk perhelatan istimewa, seperti upacara adat, kenduri, atau menyambut tamu kehormatan. Rendang kering biasanya berwarna lebih gelap agak coklat kehitaman. Jika dimasak dengan tepat, rendang kering dapat tahan disimpan dalam suhu ruangan selama tiga sampai empat minggu, bahkan dapat bertahan hingga lebih dari sebulan jika disimpan di kulkas, dan enam bulan jika dibekukan. Beberapa kalangan berpendapat bahwa citarasa rendang asli Minang adalah yang paling lezat dan tiada dua — jauh berbeda dengan rendang di sejumlah kawasan Melayu lainnya.

©      Rendang basah atau Kalio

Rendang di Belanda adalah kalio yang masih basah berkuah.
Rendang basah, atau lebih tepatnya disebut kalio, adalah rendang yang dimasak dalam waktu yang lebih singkat, santan belum begitu mengering sempurna, dan dalam suhu ruangan hanya dapat bertahan dalam waktu kurang dari satu minggu. Rendang basah berwarna coklat terang keemasan dan lebih pucat.
Rendang juga dikenal di negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura. Rendang yang ditemukan di Malaysia lebih mirip kalio, berwarna lebih pucat dan basah dengan citarasa yang tidak begitu kuat. Rendang Malaysia yang disebut rendang kelantan dan rendang negeri sembilan memiliki perbedaan dengan rendang Indonesia. Proses memasak rendang di Malaysia, lebih singkat dan melakukan pengentalan bumbu dengan dicampur kerisik (kelapa parut yang disangrai), bukan dengan proses pemasakan dengan api kecil dalam waktu yang lama. Karena keterkaitan sejarah melalui kolonialisasi, rendang juga dapat ditemukan di Belanda, juga dalam bentuk kalio, tetapi umumnya disajikan sebagai salah satu bagian dari lauk-pauk Rijsttafel.

©      Variasi
©      Rendang hati sapi
Rendang umumnya menggunakan daging sapi, tetapi dikenal pula berbagai jenis bahan daging lainnya yang dimasak sesuai bumbu dan resep. Variasi rendang antara lain:
©      Rendang daging (Randang dagiang): rendang daging sapi, kerbau, kambing atau domba. Adalah jenis rendang yang paling lazim ditemukan.
©      Rendang ayam: Rendang yang terbuat dari daging ayam
©      Rendang bebek (Randang itiak): Rendang yang terbuat dari daging bebek
©      Rendang hati: Rendang yang terbuat dari hati sapi
©      Rendang telur (Randang talua): Rendang yang terbuat dari telur ayam, khas Payakumbuh
©      Rendang paru: Rendang yang terbuat dari paru-paru sapi, khas Payakumbuh
©      Rendang ikan tongkol: Rendang yang terbuat dari ikan tongkol
©      Rendang suir: Rendang khas Payakumbuh yang dibuat dari daging ayam atau sapi yang serat dagingnya disuir atau diurai kecil-kecil. Rendang suir mirip abon, akan perbedaannya adalah serat dagingnya lebih besar dan bumbu rendang keringnya yang khas.
©      Rendang Kerang (Randang Lokan): merupakan varian rendang yang terbuat dari kerang, khas dari daerah pesisir seperti Pesisir Selatan dan Pariaman.
Resep rendang khas padang ;
Bahan Utama Untuk Membuat Resep Daging Rendang Asli Padang:
·         1.5 kg daging
·         2 liter santan dari 2 butir kelapa tua
·         Bumbu dan Rempah Untuk Membuat Rendang Minang Asli:
·         2 batang daun serai, memarkan
·         4 lembar daun jeruk purut
·         2 cm asam kandis/gelugur
·         2 lembar daun kunyit, simpulkan
Bumbu Resep Rendang Padang Asli Minang yang harus kamu Dihaluskan:

©      5 butir kemiri
©      6 siung bawang putih
©      100 g cabe merah besar
©      12 butir bawang merah
©      100 g cabe merah keriting
©      2 cm jahe, bakar
©      2 cm lengkuas
©      3 cm kunyit, bakar
©      1/2 sdm ketumbar
©      2 sdt garam
©      1/2 sdt pala
©      1 sdt jintan, sangrai
©      Penyedap rasa secukupnya
Cara Mengolah Resep Rendang Padang Asli khas Minang:
1.     Pertama tama olah daging yang sudah disiapkan, potong-potong daging rendang dengan bentuk dadu atau seukuran yang diinginkan, hanya saja jangan pernah memotong daging terlalu kecil untuk diolah menjadi rendang agar saat dimasak nanti daging tidak hancur.
2.    Tuangkan santan ke wajan berukuran besar, masukkan pula serai, irisan bawang merah, asam dan daun kunyit. Aduk-aduk hingga santan mendidih dan pastikan santan yang anda masak tidak pecah, untuk itu Anda harus terus mengaduk-aduk santan hingga mendidih merata.
3.    Setelah santan mendidih, masukkan perlahan bumbu yang telah dihaluskan kedalamnya dan sesekali aduk-aduk selama kurang lebih 20 – 30 menit.
4.    Setelah anda melihat santan tampak berminyak, berarti ini saatnya kamu memasukan potongan daging rendang yang telah dibersihkan dan masak dengan menggunakan api kecil/sedang hingga santan mengental dan mengering serta bumbu meresap ke pori pori daging.
5.    Terus masak hingga daging empuk dan matang merata, jangan lengah untuk terus diaduk-aduk agar bagian dasar tidak gosong dan daging tidak gagal.

 
KIMCHI
Apa Yang Dimaksud Dengan Kimchi?
Kimchi ini adalah makanan tradisional yang berasal dari negeri Gingseng Korea, ini merupakan salah satu jenis asinan sayur hasil dari fermentasi yang diberi bumbu pedas. Setelah digarami dan dicuci, sayuran dicampur dengan bumbu yang dibuat dari udang krill, kecap ikan, bawang putih, jahe dan bubuk cabai merah.
Sayuran yang paling umum untuk membuat kimchi adalah sawi putih dan lobak. Di zaman dulu, kimchi diucapkan sebagai chim-chae  yang berarti “sayuran yang direndam.”
Di Korea, kimchi biasanya akan selalu dihidangkan di waktu makan sebagai salah satu jenis banchan yang paling umum. Kimchi juga digunakan sebagai bumbu sewaktu memasak sup kimchi (kimchi jjigae), nasi goreng kimchi (kimchi bokkeumbap), dan berbagai masakan lain.

Asal-Usul Dari Kimchi
Kimchi dari Korea ini memiliki sejarah yang bermula pada kebutuhan orang – orang zaman pra sejarah yang menggunakan garam sebagai bahan pengawet. Garam ini kemudian digunakan sebagai pengawet makanan yang akan dimakan pada saat musim dingin dan sudah disiapkan dari sejak musim gugur.
Karena pada musim dingin jenis sayuran yang tumbuh di korea ini sangat terbatas, maka tercetuslah ide untuk mengawetkan makanan. Pada awalnya Kimchi Korea ini diawetkan dengan garam, namun kemudian terbentuklah inovasi dari berbagai macam bumbu untuk mengawetkan Kimchi Korea selain garam, antara lain asinan seafood, daging dan juga cabe merah.
Ada tradisi Korea yang bernama Kimjang, ini merupakan hari dimana semua orang Korea akan membuat Kimchi dalam jumlah yang besar pada hari – hari musim dingin. Pembuatannya Kimchi sendiri dilakukan sebelum masuknya musim dingin, yaitu pada saat angin dingin mulai bertiup sekitar awal bulan November sampai pertengahan bulan Desember.
Ketika hari Kimjang sudah disepakati bersama oleh orang – orang terdekat seperti keluarga, kerabat dan tetangga, mereka akan berkumpul beramai – ramai di satu tempat untuk membuat Kimchi Korea. Kimchi Korea yang dibuat ini dibuat dan diperkirakan supaya mencukupi sampai musim semi tahun berikutnya yang biasa terjadi pada bulan Mei – April. Tradisi Kimjang ini juga merupakan salah satu bentuk rasa syukur Orang Korea karena telah melalui satu tahun dengan selamat dan siap memulai kehidupan yang baru pada tahun baru nanti.
Pada awalanya kimchi berwarna hijau karena pada saat itu cabai belum dikenal dikorea
. Setelah dicampur dengan garam, sayuran seperti kubis kemudian akan dimasukkan kedalam gentong guci tanah liat lalu dipendam didalam tanah sebagai persediaan makanan di musim dingin.
Orang Korea baru mengenal cabai diabad 16 setelah pedagang portugis datang dari Jepang.Tahun 1498 kapal-kapal Portugis berlayar melewati Tanjung Harapan di Afrika hingga sampai di India. Selanjutnya cabai asal Amerika Selatan dibawa ke Asia melalui pelabuhan-pelabuhan di Afrika atau bisa juga langsung menyebrang ke Samudera Pasifik.
Tahun 1540 Pedagang Portugis sudah berdagang di Indonesia lalu mereka ke Tiongkok dan baru pada tahun 1549 mereka tiba di Jepang dan Korea.
Tahun 1564 Cabai baru sampai di Filipina waktu pedagang Spanyol membawa cabai ke kepulauan Melanesia dan kawasan Mikronesia. Waah…kayaknya kita kalah nih sama cabai, buktinya cabai saja bisa keliling dunia.
Sebenarnya resep asinan sayur dan labu sudah dimuat dalam buku resep tahun 1670 tapi masih dalam versi gak pakek cabai. Dari catatan sejarah, Pada abad ke 17 ternyata  ada 11 jenis kimchi yang ditulis , sedangkan kimchi yang sudah pake cabai baru populer bertahun-tahun kemudian ( sekitar 200 tahun). Kenapa? karena sebelum abad 19 kimchi hanya dibuat dari sayuran biasa karena sawi putih belum (kemungkinan besar) dikenal sampai abad 19.

Berbagai Varian Dari Kimchi
Seperti yang sudah kita bahas, bahwa resep dari pembuatan dari kimchi ini sudah ditulis dalams sebuah buku dan ternyata resep dari kimchi itu sendiri tidak hanya satu, ada berbagai jenis kimchi juga yang dibuat. Beberapa diantaranya adalah:

1. Baechu Kimchi
Kimchi yang paling terkenal dan paling sering kamu lihat dalam drama-drama Korea adalah baechu kimchi yang terbuat dari sawi putih yang difermentasikan dengan bumbu bubuk cabai, bawang putih dan minyak ikan. Baechu kimchi ini tak hanya bisa dijadikan sebagai kuliner pendamping, tapi juga bisa dijadikan tambahan pada nasi goreng dan dijadikan sup kimchi. Di negera asalnya, baechu kimchi paling sering dibuat dalam tradisi Gimjang yakni tradisi membuat kimchi secara massal.

2. Kkakdugi Kimchi
Berhubung Korea Selatan ini memiliki hasil pertanian lobak yang melimpah, mereka pun membuatnya menjadi kimchi agar lobak bisa bertahan lebih lama. Lobak yang sudah dikupas dan dicuci bersih kemudian dipotong kotak-kotak kecil dan dibumbui dengan bumbu yang sama dengan bumbu baechu kimchi. Hanya saja penggunaan bubuk cabai pada kkakdugi kimchi ini lebih banyak sehingga rasanya jadi lebih pedas.

3. Gat Kimchi
Ada kimchi sawi putih, ada kimchi sawi hijau yang disebut dengan nama gat kimchi. Pembuatan dari gat kimchi ini sebenarnya sama saja dengan baechu kimchi. Meski bumbu serta jangka waktu fermentasinya sama, gat kimchi ini memiliki cita rasa yang cenderung lebih asam dam tidak terlalu berair seperti baechu kimchi. Jenis kimchi ini sering dijadikan sebagai pendamping makanan yang menggunakan nasi.

4. Oisobagi Kimchi
Jenis kimchi yang satu ini bisa dikatakan tergolong pada jenis kimchi yang tidak membutuhkan waktu yang lama untuk proses fermentasinya. Oisobagi kimchi adalah kimchi yang terbuat dari bahan dasar mentimun Jepang yang memiliki warna kulit hijau tua. Mentimun dibelah empat pada bagian atasnya , tapi tidak sampai putus, lalu diberi bumbu sebelum difermentasikan. Oisobagi kimchi disajikan dengan cara dipotong-potong tipis terlebih dahulu dan banyak dijumpai sebagai pelengkap sup.

5. Buchu Kimchi
Nah, yang ini adalah buchu kimchi yang merupakan kimchi dengan bahan dasar garlic chives atau daun bawang. Buchu kimchi ini sangat mudah untuk dibuat dan tidak membutuhkan waktu yang lama untuk difermentasikan. Bumbu dasar dari membuat buchu kimchi ini adalah bubuk cabai, minyak ikan, gula dan juga biji wijen. Rasanya cenderung pedas dengan sensasi manis yang muncul. Teksturnya juga sangat garing karena waktu fermentasi yang sebentar. Kamu bisa mendengar suara ‘kres-kres’ saat menyantapnya. Duh, jadi pengen nyobain deh.

Bagaimana Cara Membuat Kimchi?
Bahan Utama Kimchi
-3 buah sawi putih
-3 buah wortel, potong kecil-kecil
-250 gr garam dapur 250 gr
-7 tangkai daun bawang, potong kecil
-1 buah lobak, kupas lalu potong kecil

Bahan Pasta Kimchi
-750 ml air putih
-65 gr tepung beras
-1 sdm jahe parut atau cincang
-70 gr bawang putih, ulek halus
-250 ml kecap ikan (opsional)
-1 bawang bombay utuh, kemudian iris tipis
-300 gram cabai bubuk korea atau lokal
-125 gram gula pasir

Cara Membuat Pasta KimchI
1.      Tuangkan air dan tepung beras ke dalam panci
2.      Aduk sampai larut dan kental, matikan kompor jika letupan sudah muncul
3.      Tuangkan gula pasir, lalu aduk sampai larut
4.      Dinginkan bubur tepung selama beberapa saat. Jika sudah dingin, maka tuangkan bubur tepung tersebut ke dalam baskom atau wadah
5.      Taburkan bahan lain (bubuk cabai dan tambahkan jahe, bawang putih, bawang bombay dan kecap ikan), lalu aduk sampai rata
6.      Campurkan lobak, wortel dan daun bawang. Kemudian aduk lagi sampai rata

Cara Membuat Kimchi
1.      Cuci sawi sampai bersih, lalu tiriskan
2.      Taburi setiap helai sawi yang sudah dicuci bersih dengan secukupnya garam sampai rata. Sedangkan untuk bagian pangkal sawinya diberi taburan garam yang sedikit lebih banyak
3.      Letakkan sawi-sawi yang sudah ditaburi garam tersebut kedalam wadah yang berukuran besar (Gunakan wadah yang terbuat dari bahan yang tidak bereaksi terhadap garam seperti baskom plastik dan lain sebagainya)
4.      Diamkan selama 2 jam.
5.      Sawi yang ditaburi garam dan didiamkan tersebut akan mulai berair dan lebih menciut berbeda dari sebelumnya (Jika sudah begitu berarti kimchi sudah setengah jadi).
6.      Ambil sawi yang sudah didiamkan selama 2 jam tersebut lalu siram dengan air mengalir sampai bersih sampai taburan garam yang masih menempel terbawa air. Kemudian Sisihkan.
7.      Jika adonan pasta sudah jadi, lanjut ke langkah berikutnya
8.      Lapisi tangan dengan sarung plastik lalu lumuri setiap lembar sawi dengan pasta kimchi sampai merata
9.      Simpan sawi yang telah diberi lumuran pasta kimchi ke dalam toples berukuran besar dan tutup. -Diamkan selama 2 hari (tahap fermentasi untuk menghasilkan kuliner kimchi ala korea).
10. Setelah 2 hari, buka toples dan kimchi siap untuk dihidangkan

Catatan:  Agar Proses Fermentasi Kimchi Berhasil
1.      Jangan pernah memasukkan kimchi ke dalam kulkas sebelum dilakukan proses fermentasi.
2.      Pastikan tidak membuka tutup toples saat fermentasi sedang berlangsung.
3.      Kimchi baru boleh dimasukkan ke dalam kulkas setelah proses fermentasi selesai agar tidak membusuk dan tahan lama.
4.      Kimchi yang menggunakan bubuk cabai lokal akan berwarna agak merah, berbeda dengan ketika menggunakan bubuk cabai Korea yang berwarna merah.

Apakah Manfaat Dari Makan Kimchi?
Bernutrisi Tinggi Kimchi dikatakan memiliki manfaat untuk kesehatan, karena kandungan nutrisinya yang sangat tinggi. Diketahui, Kimchi rendah kalori dan berserat tinggi. Makanan fermentasi ini kaya akan vitamin A, B1, B2, hingga vitamin C. Kimchi juga kaya akan asam amino dan mineral seperti zat besi, dan juga kalsium.
Mengatur Kolesterol  Rutin dalam mengonsumsi Kimchi dapat berdampak baik pada kadar kolesterol. Bawang putih yang digunakan untuk fermentasi Kimchi, kaya akan selenium dan Allicin. Selenium diketahui merupakan komponen unggulan yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol, sehingga dapat membantu mengurangi risiko stroke dan serangan jantung.
Bersifat Antioksidan  Kimchi juga kaya akan antioksidan yang kuat. Sifat antioksidan yang dimiliki Kimchi membuatnya memberikan efek perlindungan terhadap kerusakan oksidatif dan juga melindungi tubuh dari efek berbahaya radikal bebas.
Menurunkan Berat Badan  Kimchi juga merupakan sumber bakteri lactobacillus sehat yang bermanfaat bagi tubuh. Bakteri baik ini juga akan membantu menurunkan berat badan yaitu dengan mengendalikan nafsu makan, serta mengurangi kadar gula darah.
Kandungan serat dalam Kimchi akan membuat tubuh merasa kenyang dan mencegah kalaian untuk makan berlebih.
Anti Penuaan  Manfaat berharga lainnya yang diberikan Kimchi adalah ia berkontribusi pada kualitas anti penuaan. Hal ini karena adanya kandungan antioksidan dan vitamin C yang dimilikinya. Sebuah studi menunjukkan bahwa Kimchi mengurangi stres oksidatif dalam sel dan akan menghambat peroksidasi lipid (kelompok molekul alami dalam tubuh) sehingga dapat memperpanjang umur tubuh tapi bukan berarti hidup abadi.
 
 

0 komentar:

Posting Komentar

 

Nur Hidayah Gemuis Template by Ipietoon Cute Blog Design